Pernyataan Risma Saat Sujud di Hadapan Dokter Dibantah Dirut RSUD

- 29 Juni 2020, 21:27 WIB
Direktur Utama RSUD dr Soetomo Surabaya dr. Joni Wahyuhadi.
Direktur Utama RSUD dr Soetomo Surabaya dr. Joni Wahyuhadi. /

GALAMEDIA - Pernyataan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini soal pemberian bantuan alat pelindung diri (APD) ditolak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya dibantah jajaran direksi.

Direktur Utama RSUD dr Soetomo Surabaya, dr. Joni Wahyuhadi mengaku tak pernah mendapatkan konfirmasi dari Pemerintah Kota Surabaya terkait pemberian bantuan APD.

"Pemkot enggak nanya ke saya, yang penting prinsip Soetomo kalau masih ada akan kami manfaatkan. Ndak, ndak, ndak, ndak hubungi saya," kata Joni, di Gedung DPRD Jawa Timur, Surabaya, Senin (29/6/2020).

Baca Juga: Kemenkumham Jabar Kembangkan Sisten Elekronik untuk Layanan Prima

Ia menyanggah pernyataan Risma yang menyebut RSUD dr Soetomo telah menolak bantuan APD dari Pemkot Surabaya. Menurutnya masih banyak rumah sakit lain yang lebih membutuhkan.

Ia menyebutkan Soetomo telah banyak mendapatkan bantuan APD dari pelbagai pihak. Maka bantuan pemkot itu pun sebaiknya dialihkan ke RS darurat atau RS non rujukan.

"Kami berpikiran Soetomo dapat bantuan banyak dari provinsi, donatur, Kemenkes, dan yang kita anggarkan. Kita pikirkan kawan di RS darurat yang bukan rujukan, kasihan RS darurat itu dia harus diperhatikan APDnya," ujarnya.

Baca Juga: ASN Pemprov Jabar Serahkan Rp 11 Miliar Untuk Menangani Covid-19

"Kami serakah kalau semua kami ambil, selama kami cukup ya kami manfaatkan, kalau gak cukup siapapun yang mau bantu kita pakai. Ini kita masih ada puluhan ribu APD," kata Joni.

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini nampak bersujud hingga dua kali, di hadapan para dokter dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Mata Risma bahkan nampak memerah dan menangis.

Hal itu terjadi saat ia mendengarkan keluhan dokter-dokter yang ada di rumah sakit rujukan di Surabaya, salah satunya Ketua Pinere RSUD dr Soetomo, dr Sudarsono, di halaman Balai Kota Surabaya, Senin (29/6/2020).

Baca Juga: Grup Facebook Kota Majalaya Wacanakan Pembentukan Kota Majalaya

"Mohon maaf Pak Sudarsono, saya menang goblok, nggak pantas saya jadi Wali Kota Surabaya," ujar Risma sembari bersujud.

Sebelum bersujud, Risma juga sempat mengeluhkan mengapa dirinya tak bisa berkomunikasi langsung dengan rumah sakit milik Pemprov Jatim itu.

"Kami tidak terima. Karena kami gak bisa masuk kesana (RSUD dr Soetomo untuk komunikasi)," ujarnya.

Baca Juga: Targetkan Kategori Zona Hijau, Sumedang Gencar Laksanakan Swab Test  

Bahkan, wali kota perempuan pertama di Surabaya itu mengatakan bantuan APD yang dikirimkan pihaknya untuk Soetomo, juga ditolak.  "Saya itu ngasih APD ke RSUD dr Soetomo, juga ditolak. Ada buktinya penolakan," ucapnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x