Ada Surat Penangkapan, Donald Trump Jadi Buronan Negara Iran

- 29 Juni 2020, 23:05 WIB
Presiden AS Donald Trump.
Presiden AS Donald Trump. /

GALAMEDIA - Pemerintah Iran menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Hal ini terkait serangan pesawat tak berawak yang menewaskan  komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Qasem Soleimani pada Januari lalu.

Tidak hanya Donald Trump. Surat perintah penangkapan juga ditujukan kepada 35 orang lain yang dianggap negara tersebut terlibat dalam kematian Soleimani.

Jaksa Agung Iran Ali Alqasi Mehr mengatakan Trump berada di puncak daftar tokoh yang berada dalam surat perintah tersebut.

"Trump akan dituntut segera atas kasus pembunuhan tersebut setelah ia mundur atau tak menjadi presiden lagi," ujarnya.

Baca Juga: Pernyataan Risma Saat Sujud di Hadapan Dokter Dibantah Dirut RSUD

Untuk melaksanakan surat penangkapan tersebut, Iran telah meminta Interpol untuk mengeluarkan red notice atas 36 orang tersebut. Tapi, kemungkinan Interpol tidak akan mengabulkan permintaan itu.

Soleimani  tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Bandara Internasional Baghdad pada Januari bersama dengan lima orang lainnya, termasuk Abu Mahdi al-Muhandis, wakil kepala Pasukan Mobilisasi Populer Irak (PMF) yang didukung Iran. Serangan tersebut telah meningkatkan ketegangan regional di kawasan tersebut.

Sebelum mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Trump, seorang juru bicara peradilan Iran, Gholam-Hossein Esmaili mengumumkan seorang warga negara Iran telah dijatuhi hukuman mati karena diduga bekerja untuk badan-badan intelijen asing atas pembunuhan tersebut.

Baca Juga: Risma Sujud Seraya Menangis, Begini Penjelasan Dari Sang Dokter

Esmaili menyatakan orang bernama Seyed Mahmoud Mousavi Majd membocorkan keberadaan Soleimani kepada pejabat intelijen AS sebelum pembunuhan terjadi.

Sementara dari sisi AS, pemerintahan Trump menyatakan pembunuhan dilakukan karena Soleimani dianggap sebagai pembunuh kejam. Trump bahkan menyatakan Soleimani seharusnya sudah dibunuh sebelum ia menjadi presiden.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x