Wisatawan Luar Jabar Belum Diperbolehkan, Okupansi Naik jadi 50 Persen

- 30 Juni 2020, 16:16 WIB
Bupati Bandung Barat Aa Umbara saat meninjau salah satu objek wisata di Lembang, Bandung Barat, Selasa 30 Juni 2020
Bupati Bandung Barat Aa Umbara saat meninjau salah satu objek wisata di Lembang, Bandung Barat, Selasa 30 Juni 2020 /Dicky Mawardi/
 
GALAMEDIA-:Kunjungan wisatawan (okupansi) ke objek wisata di Kabupaten Bandung Barat yang sebelumnya dibatasi 30 persen menjadi 50 persen. Sementara larangan bagi wisatawan dari luar Jawa Barat masih belum dicabut. 
 
"Kita perbolehkan objek wisata menerima kunjungan menjadi 50 persen. Dengan catatan pihak pengelola harus tetap menerapkan protokol kesehatan,"  kata Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna saat membuka Sosialisasi Wisata di Era New Normal bersama Perkumpulan Transportasi Wisata Indonesia di Taman Wisata Grafika Cikole (TWGC), Selasa 30 Juni 2020.
 
 
Hadir 46 perusahaan travel, PO bus, dan tempat wisata yang berasal dari Jakarta dan Bandung. Mereka sengaja datang dengan menggunakan belasan  bus yang selama pandemi Covid-19 dikandangkan. 
 
Meski sudah menaikan batas kunjungan wisatawan, namun Bupati Umbara masih belum berani membuka ruang bagi wisatawan luar Jawa Barat untuk berkunjung ke Kabupaten Bandung Barat. 
 
Orang nomor satu di Kabupaten Bandung Barat ini menegaskan, dirinya harus mengkomunikasikan dahulu dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. 
 
 
"Nanti saya tanyakan dahulu ke gubernur, ya tunggu waktu lah dalam beberapa hari ke depan. Kita tidak boleh gegabah, tetap harus berdasarkan berbagai pertimbangan dan kajian," tandasnya.
 
Nol pemasukan 
Bupati mengatakan, setiap dua sampai tiga hari sekali,  dirinya rutin berkeliling memantau objek wisata. Salah satu tujuannya melihat langsung keseriusan pengelola objek wisata dalam menerapkan protokol kesehatan. 
 
"Bahkan karyawan objek wisata menjadi sasaran dari rapid test. Alhamdulillah hasil rapid test tak ada seorang pun yang reaktif Covid-19," ujarnya. 
 
 
Wakil Ketua Perkumpulan Transportasi Wisata Indonesia Tjahjo Wibowo mengungkapkan,  selama pandemi Covid-19 seluruh Po Bus pariwisata tidak memiliki pemasukan. Beberapa pengusaha sampai harus meminta keringan pembayaran kredit bus kepada bank.
 
"Sebelum terjadi wabah  corona, bus-bus pariwisata selalu dapat order pada Sabtu. Minggu dan hari libur nasional. Tapi sekarang semuanya berubah drastis, pendapatan kami nol. Semua bus dikandangkan,"  imbuhnya. 
 
Ia berharap aktivitas objek wisata dapat kembali berjalan normal. Sehingga orang-orang yang bergantung hidupnya pada dunia pariwisata bisa bangkit dari keterpurukan. ***

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x