PKS Berduka, KH Hilmi Aminuddin Meninggal Dunia di RS Santosa Bandung

- 30 Juni 2020, 19:23 WIB
USTAZ Hilmi Aminuddin, pendiri Partai Keadilan Sejahtera meninggal dunia pada Selasa, 30 Juni 2020 di RS Santosa, Kota Bandung.*
USTAZ Hilmi Aminuddin, pendiri Partai Keadilan Sejahtera meninggal dunia pada Selasa, 30 Juni 2020 di RS Santosa, Kota Bandung.* /Antara/

GALAMEDIA - Dalam usia 72 tahun, KH Hilmi Aminuddin, pendiri sekaligus Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) periode 2003 hingga 2015 meninggal dunia, Selasa (30/6/2020).

Terkait hal itu, Ketua Departemen Politik DPP PKS Pipin Sopian membenarkan kabar duka tersebut. Ia pun menyebutkan, pria kelahiran Indramayu itu meninggal dunia pada pukul 14.24 WIB di RS Santosa Bandung, Jawa Barat.

"Iya benar, Ustaz Hilmi Aminuddin, wafat hari ini pukul 14.24 WIB di Bandung, di RS Santosa," ujar Pipin, Selasa (30/6).

Ia pun memohon doa untuk almarhum Hilmi. Pipin menambahkan bahwa informasi lengkap terkait wafatnya Hilmi akan disampaikan oleh perwakilan keluarga.

Baca Juga: Mulai Besok, Iuran BPJS Kesehatan Kembali Naik

Konfirmasi meninggalnya KH Hilmi Aminuddin juga disampaikan oleh tokoh PKS lainnya yang juga pernah menjadi presiden PKS, Hidayat Nur Wahid.

"Iya, saya sudah mendapatkan kabar beliau meninggal dunia dari keluarga dan rekan-rekan," kata Hidayat.

Hidayat membenarkan informasi yang menyebut KH Hilmi meninggal di RS Santosa Central, Kota Bandung, siang tadi. Secara pribadi, Hidayat mengaku sangat kehilangan atas meninggalnya KH Hilmi Aminuddin.

"Tentu kita semua berduka atas wafatnya guru kami semua. Pendiri PK (Partai Keadilan) dan PKS. Tentu jasa beliau sangat besar untuk perjalanan dakwah," kata Hidayat.

Baca Juga: Siswa RMP Kota Bandung Terancam Tak Bisa Lanjutkan Pendidikan

Rencananya, almarhum akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Lembang, Jawa Barat.

Dikutip berbagai sumber, Ustadz Hilmi juga merupakan pendiri gerakan dakwah atau yang diera 1980-1990-an dikenal dengan sebutan harakah tarbiyah.

Dia adalah putra Danu Muhammad Hasan, satu dari tiga tokoh penting Darul Islam atau Tentara Islam Indonesia pimpinan Kartosoewirjo.

Pada usia enam tahun, Hilmi memulai pendidikannya dengan mendaftar di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Selulusnya dari sana, dia berkelana ke sejumlah pesantren di Jawa.

Baca Juga: Viral di Medsos , Awas Pencuri Sepeda Gentayangan di Bandung

Kemudian, di tahun 1973, Hilmi memutuskan untuk berangkat ke Arab Saudi dan belajar di Fakultas Syariah Universitas Islam di Madinah. Selama enam tahun menuntut ilmu di universitas tersebut, Hilmi kerap berkumpul dengan Yusuf Supendi yang juga merupakan tokoh perintis PKS. Kala itu Yusuf sedang berkuliah di Universitas Imam Muhammad Ibnu Saud, Riyadh.

Selanjutnya, Hilmi pulang ke Indonesia setelah lulus kuliah pad tahun 1978. Sesampainya di Indonesia, Ia memulai kariernya dengan berdakwah.

Namun karena Hilmi tidak memiliki Pondok Pesantren seperti kebanyakan ulama di Indonesia saat itu, Hilmi pun berdakwah dari masjid ke masjid, atau dari satu kelompok pengajian ke kelompok pengajian lainnya.

Pada tahun 1998, Hilmi bersama beberapa rekannya mendirikan Partai Keadilan dan pada tahun 2002, partai tersebut berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera agar bisa ikut pemilihan umum dua tahun berikutnya.

Baca Juga: Peneliti Sebut 4 Persen Populasi China Sudah Terpapar Virus G4

Karena baru didirikan dan hanya mendapatkan 7 kursi di parlemen, atau 1,5 persen maka peranan PKS saat itu belum begitu kelihatan dan lebih fokus ke dalam partai.

Pada tahun 2005, Hilmi ditunjuk menggantikan Rahmat Abdullah yang meninggal dunia untuk menjadi Musyawarah Majelis Syuro I yang merupakan lembaga tertinggi di PKS. Saat itu, Hilmi Aminuddin terpilih melalui mekanisme voting tertutup dengan mendapatkan 29 suara dari 50 anggota Majelis Syuro.

Dia mengungguli tiga calon lainnya yakni Salim Segaf Al Jufri (12 suara), Surahman Hidayat (8 suara) dan Abdul Hasib Hasan (1 suara).

Baca Juga: Pemkot Bandung Isyaratkan Bakal Ada Peningkatan Jumlah Kasus Covid-19

Pada tahun 2010, Hilmi Aminuddin kembali terpilih menjadi ketua Majelis Syuro dalam Pemilihan Raya (Pemira) Majelis Syuro PKS. Mekanisme Pemira untuk memilih angota majelis syuro yang baru ini selayaknya pemilu. Jumlah anggota MS yang dipilih ada 99 orang.

Dalam pemira ini, PKS telah membentuk panitia prapemira yang akan menyeleksi sekitar 1.000 anggota ahli PKS menjadi 195 calon nama. Penyeleksian tersebut berdasarkan syarat yang telah ditetapkan oleh AD/ART. Dari 195 nama ini akan dipilih 65 nama terbanyak.

Setelah diambil sumpahnya, mereka yang terpilih ini akan menunjuk 32 nama sebagai anggota ahli majelis syuro. Sedangkan dua anggota lainnya adalah anggota tetap majelis syuro yaitu Hilmi Aminuddin dan Salim Segaf Al Jufri.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x