Tunjukkan Inkonsistensi, Presiden Diminta Evaluasi Menteri Pertanian

- 30 Juni 2020, 19:57 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo /ist

GALAMEDIA - Sejumlah kalangan menilai wajar Presiden Jokowi menunjukkan kemarahannya kepada menteri-menterinya yang tidak bekerja maksimal di masa pandemi ini. Ada beberapa menteri yang menjadi sorotan, salah satunya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Belum lama ini Kementerian Pertanian (Kementan) melaporkan ke Satuan Tugas Pangan Mabes Polri terhadap 34 importir Bawang Putih yang melakukan importasi tanpa ada izin rekomendasi impor produk holtikultura (RIPH).

Hal ini dinilai inkonsistensi dan menunjukkan komunikasi yang tidak baik dan ketidakkompakan di tubuh Kementan. Serta sikap ‘dua muka’ terhadap arahan presiden untuk menurunkan segera harga bawang putih dan mencukupkan stok di Tanah Air.

Baca Juga: Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Bisa Mengikuti Program Relaksasi

Pengamat Politik dari Universitas Jayabaya Igor Dirgantara mengatakan, pelaporan ini terkesan menumbalkan pengusaha untuk kepentingan tertentu Mentan SYL.

Mentan dinilai ingin memosisikan tetap menegaskan perlunya ketahanan pangan, namun dalam pelaksanaan impor lamban.

“Ini laporan, seperti cuma ‘cari muka’ dan buang badan saja. Kalau ada kesalahan dengan relaksasi ini, menterinya ingin tetap aman dari reshuffle. Diprediksikan 90% akan ada reshuffle. Menteri bersangkutan (SYL. red) peluang digesernya sangat besar, ” kata Igor dalam siaran persnya, Selasa 30 Juni 2020.

Baca Juga: Hari Pertama Rekayasa Jalan Jakarta-Jalan Supratman Terpantau Padat

Dia mempertanyakan, kenapa ada dua elemen di Kementan yang sikapnya berbeda terhadap pelaksanaan relaksasi impor itu.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x