Terang-terangan Korsel Hina Istri Kim Jong-un Dengan Kata-kata Kotor

- 30 Juni 2020, 21:20 WIB
Kim Jung-un bersama Istri Ri Sol-ju.
Kim Jung-un bersama Istri Ri Sol-ju. /


GALAMEDIA - Korea Selatan dikabarkan membuat gara-gara dengan Korea Utara. Korea Selatan terang-terangan menghina istri pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un dengan kata-kata kotor melalui selebaran.

Duta besar Rusia untuk Korea Utara, Alexander Matsegora mengatakan, pembelot menyelipkan citra provokatif istri Kim Jong-un, Ri Sol-ju dalam selebaran yang diluncurkan pada 31 Mei. Hal itu memicu kemarahan serius dari pihak Pyongyang.
 
"Selebaran itu berisi propaganda kotor dan menghina secara khusus. Itu  ditujukan kepada pasangan pemimpin (Korea Utara)," kata Matsegora kepada kantor berita Rusia TASS, Senin (29/6/2020).

Baca Juga: Kasatpol PP Jabar : Perangi Terus, Virus Copid-19 Tak Akan Lenyap
 
Foto Kim dan istrinya diedit dengan Photoshop dengan kualitas gambar yang rendah dan keduanya digambarkan sebagai "masalah terakhir dalam serangkaian masalah (the last straw)" untuk Korea Utara.
 
Rusia adalah sekutu utama Korea Utara. Alexander Matsegora menjadi salah satu duta besar terlama di Pyongyang.
 
Diplomat Rusia itu juga menepis spekulasi bahwa adik perempuan Kim, Kim Yo Jong sedang dilatih untuk menjadi penerus pemimpin Korea Utara.
 
Sejak awal Juni, Kim Yo-jong menjadi wajah di balik sikap agresif Korut terhadap selebaran yang disebar pembelot Korsel.

Baca Juga: Sehari Dirilis Maria Puncaki Tangga Lagu 20 Negara, Hwasa MAMAMOO Kerap Nangis saat Menyanyikannya
 
Terlepas dari pengalaman politik dan kebijakan luar negeri yang serius, Matsegora mengatakan Kim Yo-jong masih 'agak muda' untuk menggantikan Kim.
 
"Sama sekali tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa dia sedang dilatih untuk mengambil alih (posisi Kim). Tidak ada yang berani menyebut diri mereka (orang) nomor dua di negara ini," kata Matsegora.
 
"Saya pikir jika Anda bertanya pada kawan Kim Yo-jong apakah dia (orang) nomor dua, dia akan menjawab 'tidak' dengan tegas," ujarnya.

Baca Juga: #JUSTICEFORJAE Jadi Trending Topic, Jae Day6 Curhat di Twitter
 
Dalam beberapa pekan terakhir, Pyongyang mengeluarkan serangkaian kecaman pedas atas selebaran anti-Korea Utara yang dikirim pembelot Korea Selatan. Selebaran-selebaran itu dikirimkan lewat balon atau diapungkan di dalam botol.
 
Dilansir dari AFP, selebaran itu menjadi titik ketegangan antar kedua negara. Namun Pyongyang kian meningkatkan konflik dengan meledakkan kantor penghubung dan mengancam akan mengambil langkah-langkah militer.
 
Hubungan keduanya telah membeku setelah jatuhnya KTT antara Kim Jong-un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump awal tahun lalu. Pertemuan itu membahas apa yang akan Korea Utara berikan sebagai imbalan datas pelonggaran sanksi.

Baca Juga: PKS Berduka, KH Hilmi Aminuddin Meninggal Dunia di RS Santosa Bandung
 
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in awalnya menjadi perantara dalam pertemuan Trump dan Kim, tapi Korea Utara balik menyalahkan Korea Selatan karena tidak membujuk AS untuk melonggarkan sanksi.
 
Korea Utara juga dikenai beberapa sanksi oleh Dewan Keamanan PBB atas program senjata yang dilarang.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x