Kegiatan Belajar di Sekolah Daerah Zona Hijau Berlangsung 13 Juli 2020, Kelas Hanya Berisi 18 Orang

- 1 Juli 2020, 16:03 WIB
Dua siswa kelas IX saat belajar di rumah. (dok. galamedianews.com)
Dua siswa kelas IX saat belajar di rumah. (dok. galamedianews.com) /

GALAMEDIA - Kegiatan belajar dan mengajar (KBM) tahun ajaran baru 2020/2021 secara tatap muka mulai berlangsung Senin (13/6/2020) di daerah zona hijau penyebaran Covid-19 (Covid-19).

Saat ini, satu-satunya daerah yang masuk zona hijau penyebaran Covid-19 di Jawa Barat adalah Kota Sukabumi.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan, sekolah-sekolah di Kota Sukabumi dapat dibuka kembali setelah mendapat izin dari Wali Kota Sukabumi.

Oleh karena itu, saat ini, Dinas Pendidikan Jawa Barat sedang berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Sukabumi.

Baca Juga: Bank BTN Bekerjasama dengan KPPN dan Satker Salurkan Dana APBN

Namun, khusus sekolah luar biasa (SLB), kegiatan belajar tetap akan dilaksanakan secara jarak jauh hingga September 2020 karena mengacu pada surat keputusan bersama 4 menteri.

Dinas Pendidikan Jawa Barat telah menerbitkan aturan pelaksanaan belajar mengajar tatap muka di sekolah saat masa adaptasi kebiasaan baru (AKB).


Sebelumnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyatakan kegiatan belajar mengajar di sekolah di zona hijau tidak bisa langsung diterapkan seperti dahulu. Ada pembatasan demi menghindari penularan virus corona Covid-19.

Baca Juga: Rekor 805 Masih Milik JB, Cetak Gol Panenka Messi Masuk Klub 700

“Jika dia (sekolah) mulai pembelajaran tatap buka, tidak bisa normal dulu. Dua bulan pertama ada beberapa restriksi,” kata dia, baru-baru ini.

Ia mengatakan, sekolah harus mengurangi jumlah siswa dalam satu kelas. Saat sekolah dibuka, Nadiem membatasi jumlah siswa 18 orang per kelas.

Artinya jumlah siswa dipangkas setengahnya. Pada keadaan normal jumlah rata-rata siswa bisa 28 sampai 30 orang per kelas. Otomatis, sekolah harus menerapkan pembelajaran dengan sif atau pembagian jadwal masuk.

“Kami berikan kebebasan unit pendidikan (menerapkan) seperti apa (metode) shifting. Mau per hari, per minggu, per angkatan kelas,” kata Nadiem.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x