Picu Kemarahan Dunia, Bertumbangan di Okavango 350 Gajah Mati Misterius dengan Posisi Aneh

- 2 Juli 2020, 09:19 WIB
ILUSTRASI gajah.*
ILUSTRASI gajah.* //pexels

GALAMEDIA - Ratusan gajah mati secara misterius di Botswana dalam fenomena yang kini dianggap sebagai bencana konservasi.

Lebih dari 350 gajah mati tanpa  sebab yang diketahui. Foto udara menunjukkan bangkai hewan raksasa yang tersebar di Delta Okavango dan bagian utara Bostwana.

Dikutip Galamedianews dari DailyMail, Kamis (2 Juli 2020) kematian yang tidak biasa ini pertama kali dilaporkan pada Mei lalu ketika 169 gajah mati dalam waktu singkat di Delta Okavango, habitat satwa liar yang berawa dan rimbun.

Baca Juga: Wapadai Serangan Flu Babi pada Manusia

Jumlah tersebut meningkat hampir dua kali lipat pada pertengahan Juni  dengan 70 persen kematian terjadi di sekitar air. Demikian laporan media  setempat. Apa yang terjadi sejak Mei ini memicu kemarahan komunitas pencinta hewan serta aktivis konservasi alam dan fauna.

Sejauh ini pemerintah Botswana belum menguji bangkai gajah untuk mencari jejak racun atau patogen. Namun kemungkinan kematian akibat Anthrax dianggap tidak mungkin. Sedangkan fakta menunjukkan racun sianida sebelumnya digunakan para pemburu liar di Zimbabwe.

Baca Juga: Beredar di Grup WA, Isu Ahok Jadi Menteri BUMN, AHY Menteri Koperasi dan UKM

Niall McCann, direktur konservasi di National Park Rescue kepada The Guardian mengatakan, “Ini kematian massal dengan level yang belum pernah terlihat dalam waktu yang sangat lama. Di luar musim kemarau, aku tidak pernah melihat kasus kematian seperti ini.”

Para ilmuwan  mendesak pemerintah untuk menguji bangkai hewan-hewan tersebut untuk memastikan kematian mereka tidak menimbulkan risiko bagi kehidupan manusia. Sebab penularan patogen dari manusia ke hewan saat ini menjadi prioritas dunia.

Sementara itu warga setempat melaporkan mereka melihat gajah berjalan berputar-putar. Ini menunjukkan adanya gangguan neurologis baik akibat patogen ataupun racun.

Baca Juga: Sepatu Bolong Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansarullah Jadi Sorotan Netizen

McCann menambahkan, bangkai gajah ditemukan dengan posisi yang tidak biasa jika bukan aneh. “Anda lihat bangkai gajah ini, beberapa dalam posisi wajah tepat di tanah, ini menunjukkan bahwa mereka mati dengan sangat cepat. Yang lainnya jelas mati lebih lambat, seperti yang dialami gajah yang tak menetap. Jadi sangat sulit memastikan racunnya.”

Menanggapi The Guardian, Dr. Cyril Taolo, penjabat direktur departemen margasatwa dan taman nasional Botswana mengatakan, "Kami mengetahui kasus gajah-gajah yang sekarat ini. Dari 350 gajah, kami mengonfirmasi 280 di antaranya. Kami masih dalam proses mengonfirmasi sisanya.”

Baca Juga: Info Daftar Harga Emas Antam Retro dan UBS per Hari Ini

Taolo menyebut pembatasan aktivitas selama Covid-19 membuat pemrosesan untuk  tes gajah berjalan lamban. Ia menyebut hasil sejumlah tes telah dikirim ke negara lain untuk dianalisis.

Sedikitnya pemakan bangkai, burung nasar di sekitar bangkai gajah juga membuat warga meyakini ada sesuatu di luar fenomena alam yang menyebabkan kematian ratusan gajah tadi. Pandemi Covid-19 masuk sebagai kemungkinan pemicu kematian misterius ini.

Meskipun populasi gajah Afrika secara keseluruhan menurun karena perburuan liar, di Botswana jumlahnya terus bertambah. Negara Afrika selatan tersebut menjadi rumah bagi sepertiga gajah di Benua Hitam yang ikut meningkatkan  populasi dari 80.000 menjadi 130.000.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x