Meninggal Dua Hari Kemudian, Mempelai Pria Terinfeksi Covid-19 Seratus Orang Tamu Dinyatakan Positif

- 2 Juli 2020, 12:20 WIB
Negara bagian Bihar, India pastikan kluster Covid-19 dari upacara pernikahan. (dailymail)
Negara bagian Bihar, India pastikan kluster Covid-19 dari upacara pernikahan. (dailymail) /

GALAMEDIA - Lebih dari 100 orang didiagnosis terinfeksi Covid-19 setelah menghadiri pernikahan dan pemakaman seorang pria India yang disebut positif terinfeksi virus corona ketika menikah.

Dikutip Galamedianews dari DailyMail, Kamis (2 Juli 2020) mempelai pria berusia 26 tahun itu diketahui memiliki gejala Covid-19 ketika menikah pada 15 Juni. Keterangan pejabat di negara bagian Bihar, pejabat berwenang  hari ini mengonfirmasi pria itu meninggal dua hari setelahnya pada 17 Juni.

Baca Juga: Melahirkan 1 Juli, Biaya Persalinan Digratiskan

Raj Kishor Chaudhary, kepala petugas medis di Patna, ibu kota negara bagian Bihar memastikan kluster Covid-19 dari upacara pernikahan tadi. Kepada AFP Raj mengatakan, "Sejauh ini 111 orang yang menghadiri pernikahan dan  pemakaman  dinyatakan positif. Semuanya  telah diidentifikasi dan diisolasi."

Sebelumnya dokter tidak yakin pengantin pria yang tidak disebutkan namanya itu merupakan sumber infeksi karena jasadnya dikremasi sebelum tes  dilakukan.

PM Narendra Modi ingatkan warga India untuk berhati-hati setelah lockdown dilonggarkan.
PM Narendra Modi ingatkan warga India untuk berhati-hati setelah lockdown dilonggarkan.

Baca Juga: Pintu ke Pangandaran Makin Longgar, 6 Orang Ditemukan Positif Covid-19

Namun media setempat menyebut korban mengeluhkan gejala Covid-19 sebelum menikah dan didesak untuk meminum parasetamol guna menurunkan suhu tubuh sehingga  tetap dapat menjalani upacara.

Raj juga menambahkan sekitar 400 orang yang menghadiri pernikahan dan atau pemakaman akan diisolasi. Keterangan lain menyebut mendiang pengantin pria merupakan insinyur perangkat lunak kembali dari New Delhi hanya seminggu sebelum pernikahan.

Baca Juga: Alih Lahan RRI Cimanggis Untuk UIII Tidak Merugikan Negara

Kala itu ia datang dengan gejala Covid-19. Sempat dirawat di rumah sakit, pihak  keluarga memaksanya pulang dan tetap menggelar pernikahan yang mengundang lebih dari 300 tamu.

Namun dua hari setelah pernikahan, dia meninggal di kediamannya dan  hampir 200 orang menghadiri pemakaman. Sedangkan klaim keluarga, kerabat yang  menghadiri pernikahan dan pemakaman dinyatakan negatif.

Baca Juga: Terekam Kamera Mikroskopik, Gunakan Tentakel Beracun Covid-19 Menyerang Sel Tubuh bak Zombie

Selama pandemi di India regulasi menyatakan tidak lebih dari 50 tamu yang diizinkan menghadiri pernikahan dan hanya 20 orang yang diperbolehkan menghadiri pemakaman. Pembatasan  dilakukan untuk membatasi risiko penyebaran virus corona.

Epidemi hingga kini masih mencengkeram India yang berpenduduk 1,3 miliar jiwa dengan hampir 600.000 kasus terinfeksi dan 17.000 kematian. Bihar, yang juga salah satu daerah termiskin dengan 120 juta penduduk mencatatkan hampir 10.000 kasus dengan 62 kematian.

Baca Juga: Ingin Berburu Diskon di Bandung Great Sale? Begini Caranya

Para ahli percaya kurangnya tes membuat angka kasus sebenarnya dan  jumlah korban nasional jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan. Perdana Menteri Narendra Modi sendiri memilih melonggarkan lockdown meski terjadi peningkatan kasus. Meski demikian ia memperingatkan warga India untuk tetap berhati-hati.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x