Jadi Klaster Baru, Kasus Positif Corona di Pabrik PT Unilever Indonesia Terus Bertambah

- 3 Juli 2020, 15:29 WIB
Kendaraan keluar dari komplek Unilever Savoury Factory di Jababeka VI Desa Harjamekar Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, Jumat (3/7/02020).
Kendaraan keluar dari komplek Unilever Savoury Factory di Jababeka VI Desa Harjamekar Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, Jumat (3/7/02020). /


GALAMEDIA - Kasus positif virus corona (Covid-19) di klaster baru PT Unilever Savoury Factory terus bertambah. Hingga pukul 11.00 WIB tadi, jumlahnya sudah bertambah menjadi 36 orang.

"Selain 21 karyawan, 15 anggota keluarga karyawan juga turut terinfeksi Covid-19. Sementara ODP ada 30 orang," kata Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah, Jumat (3/7/2020).

Ia mengatakan, penambahan kasus positif ini diketahui setelah pihaknya melakukan tes usap ke seluruh pihak yang melakukan kontak langsung dengan karyawan yang terkonfirmasi positif corona.

Baca Juga: Skandal Seks di Tempat Karantina Picu Lonjakkan Kasus Virus Corona

Mereka yang terkonfirmasi positif tersebut telah dirawat di sejumlah rumah sakit rujukan dan ada yang melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Pihaknya bekerja sama dengan pihak perusahaan terus melacak kemungkinan penyebaran Covid-19 dan hingga saat ini sudah 500 orang yang diperiksa melalui tes usap, baik karyawan, keluarga, maupun tetangga.

"Tracing sudah sampai di keluarga dan tetangga di sekitar tempat tinggal karyawan. Rinciannya, 265 karyawan yang kami periksa, lebih dari 200 orang lainnya yang sempat melakukan kontak juga sudah dites. Semuanya tes usap," tuturnya.

Alamsyah mengaku belum menemukan penyebab awal penyebaran corona  pada klaster Unilever.

Baca Juga: Kemenkes Rilis Aturan Baru, Pelaku Perjalanan Wajib Bawa Kartu Sehat

"Tracing belum mengerucut dari pasien pertama dari mana. Gugus tugas dengan perusahaan masih mendalami, bukan mereka-reka. Untuk mengetahui awal mata rantainya dari pasien 01 masih belum terang," kata dia

Terkait hal itu Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengingatkan perangkat daerah agar mengawasi secara ketat penerapan protokol kesehatan di semua sektor industri setelah ditemukan klaster penyebaran corona di Pabrik PT Unilever Indonesia Tbk di Cikarang.

Akibat klaster baru itu angka terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Bekasi kembali melonjak. Padahal pada pekan lalu tidak ada peningkatan jumlah kasus. Bahkan secara keseluruhan (semua sektor) mengalami penurunan, hanya menyisakan 10 kasus positif.

"Kabupaten Bekasi ini kan daerah industri, jadi harus betul-betul dijaga, jangan sampai ada lagi klaster-klaster baru Covid-19 lagi, apalagi sektor Industri. Makanya harus diawasi bagaimana protokol kesehatannya di sana," kata Eka di Cikarang.

Baca Juga: Pemkot Solo Bersihkan Semak-semak di Alun-alun Sebelum Dikembalikan ke Keraton

Pada rapat evaluasi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) itu Eka juga mengingatkan seluruh perangkat daerah untuk meningkatkan pengawasan, sinergi, dan koordinasi.

"Yang terjadi saat ini perlu disikapi secara serius mengingat di Kabupaten Bekasi merupakan daerah dengan kawasan industri terbesar, jadi jangan main-main. Kepada seluruh dinas terkait seperti Dinas Perindustrian untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan," ucap dia.

Pabrik PT Unilever Indonesia di Cikarang sudah ditutup untuk sementara waktu sebagai pencegahan dan menjaga keselamatan karyawan.

"Operasional kami tangguhkan begitu mendapat kabar tersebut, untuk berfokus menerapkan berbagai langkah preventif dalam upaya menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan," ucap Direktur Corporate Affairs dan Sekretaris Unilever Indonesia Sancoyo Antarikso pada Kamis (2/7/2020).***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x