Dibantu TNI dan Polri, Rumah Kosan dan Hotel di Wilayah Sumedang Bakal Disisir

- 3 Juli 2020, 18:37 WIB
(Ade Hadeli/Galamedia).
(Ade Hadeli/Galamedia). /

GALAMEDIA - Bupati Sumedang Dr. H. Dony Ahmad Munir mengungkapkan jika Kabupaten Sumedang kini tengah mewaspadai kasus impor Covid-19 (virus corona) menjelang pelaksanaan UTBK (ujian tertulis berbasis komputer).

"Sesuai rencana mulai  tanggal 5 sampai dengan 20 Juli 2020 akan dilaksanakan UTBK di Unpad dan UPI Sumedang. Rincianya ada sekitar 11.065 peserta UTBK Unpad dan 1500 peserta UPI. Situasi itu yang tengah kami hadapi, guna menghindari kasus impor. Hal itu mengingat belasan ribu calon mahasiswa berasal dari beberapa daerah," ungkap Dony, saat mengikuti video converence dengan Gubernur Jabar Ridwan Kamil bertempat di Gedung Negara, Jumat (3/7/2020).

Baca Juga: Sebut Calon Teroris ke Santri Cilik, Kasus Denny Siregar Sedang Diproses Polisi

Sehubungan dengan hal itu, pihaknya tengah mempersiapkan dan mengantisipasi sebelum peserta datang dan ketika kepulangan.

Bahkan petugas dari Satpol PP dibantu TNI/POLRI akan melakukan sweeping ke kost-kostan dan hotel untuk mengantisipasi para pengantar dari peserta UTBK.

Tidak hanya itu, Dony menegaskan jika pelaksanaan UTBK secara fisik, hanya diperbolehkan untuk peserta dari wilayah Jawa Bara. Sedangkan untuk peserta di luar daerah hanya boleh mengikuti tes online di wilayahnya masing-masing.

Baca Juga: Juni 16 Kali Diguncang Gempa Besar, BMKG Sebut Jumlahnya Cenderung Meningkat

"Kami harus tegas. Karena resiko terbesar penyebaran Covid saat ini berasal dari kasus impor. Kami juga akan mengkoordinasikan hal ini dengan Gugus Tugas," tandasnya.

Selain itu Dony menyampaikan perkembangan penangan Covid-19 di Kab.Sumedang. Dimana sampai saat Gugus Tugas masih terus mencatat pemudik yang datang dari zona merah.  Demikian pula dengan Desa Siaga Corona masih terus diefektifkan hingga sekarang.

"Berkaitan dengan status Covid di Sumedang, alhamdulillah Sumedang sudah masuk di zona biru. Empat belas hari terakhir tidak ada penambahan kasus baru. Selain itu, pelaksanaan rapid tes kami juga sudah lakukan dengan standar WHO," pungkasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x