Baca Juga: Marah, Lionel Messi Ingin Tinggalkan Barcelona
Dia berharap, Kemenkes memberikan pendampingan agar target pengembangan RSUD Bung Karno menjadi rumah sakit khusus untuk pengobatan tradisional dengan obat-obatan herbal sesuai rencana.
Gagasan pengembangan RSUD Bung Karno untuk pengobatan tradisional berbasis obat herbal, kata Rudy, karena terkait dengan kegiatan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Kemenkes di Tawangmangu. B2P2TOOT, selain meneliti dan mengembangkan tanaman obat juga merupakan poliklinik untuk pengobatan tradisional berbasis obat herbal.
Baca Juga: Akademi Persib Bandung Fokus pada Edukasi Soal Virus Corona Baru
"Tetapi yang di Tawangmangu hanya poliklinik yang khusus melayani pengobatan tradisional dengan obat-obatan herbal. Sedangkan RSUD 'Bung Karno' menjadi rumah sakit pusat pengobatan tradisional dengan obat-obatan herbal," jelasnya.
Wali Kota Solo menambahkan, pengembangan RSUD Bung Karno menjadi pusat pengobatan tradisional dengan obat herbal tidak akan mengubah fungsinya sebagai RSUD.
Tetapi sistem yang dikembangkan diubah, yaitu rumah sakit yang selama ini sistem pengobatannya dengan obat-obatan modern ditunjang obat-obatan herbal, nanti sistemnya dibalik dengan pengobatan menggunakan obat herbal yang penunjang obat modern.
Baca Juga: Produk Antivirus Corona Produk Kementan Mampu Menutup Luka Iris Pisau
“Jadi, RSUD pusat pengobatan tradisional diback up obat modern. Sekarang, sistemnya pengobatan modern diback up obat tradisional. Kalau RSUD pusat pengobatan tradisional makin berkembang, secara nalar usia orang Indonesia akan bisa mencapai rata-rata 80 tahun. Karena dengan mengonsumsi obat herbal tidak akan ada lagi orang hemodialisis karena gagal ginjal, tidak ada yang levernya rusak dan sebagainya," tuturnya. ***