Faisal Basri Sebut Terawan Agus Putranto Kandidat Pertama yang Layak Di-reshuffle

- 3 Juli 2020, 23:38 WIB
Faisal Basri
Faisal Basri /

GALAMEDIA - Pakar ekonomi Senior Faisal Basri menilai Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto merupakan sumber masalah dari lambatnya penanganan pandemi covid-19 (virus corona). Pria kelahiran tahun 1959 ini menilai Terawan sebagai kandidat pertama yang layak di-reshuffle oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Tidak bisa bisnis as usual, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengatakan berulang kali dana ada tapi Kementerian Keuangan tidak bisa mencairkan uang kalau tidak ada rencana kerjanya. Sumber masalah adalah Kementerian Kesehatan yang tidak memasukkan rencana kerja, yang harus dipecat pertama Menteri Kesehatan," ungkapnya, Jumat (3/7/2020).

Baca Juga: Ditemukan Uang Rp 170 Juta dan Tabungan Rp 4,8 M, Ini Daftar Tersangka Bersama Bupati Kutai Timur

Faisal menyebut kerja maksimal Kementerian Keuangan menganggarkan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp641,17 triliun mandek karena realisasinya yang lamban. Kementerian Keuangan mencatat dana realisasi di bidang kesehatan baru tersalurkan sebesar 4,68 persen per 26 Juni 2020.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu menyebut kendala terletak pada kakunya sistem administrasi dan verifikasi insentif tenaga kerja dan lambatnya verifikasi klaim perawatan pasien di RS.

"Penyerapan di kesehatan masih rendah, mulai ada pergerakan tapi mudah-mudahan minggu depan akan bergerak cukup jauh dibandingkan minggu ini," katanya.

Baca Juga: Marah, Lionel Messi Ingin Tinggalkan Barcelona

Sebelumnya Presiden Jokowi mengaku kecewa dengan kinerja Kementeriannya dan menyinggung opsi perombakan kabinet kerjanya.

Dalam pemaparannya, Jokowi menyampaikan rasa kecewanya terhadap kinerja para Menteri yang dinilai tidak memiliki progres kemajuan yang signifikan.

Baca Juga: Mantan Polisi Ditembak Polisi saat Pesta Sabu

"Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle, sudah kepikiran kemana-mana saya. Entah buat Perpu yang lebih penting lagi, kalau memang diperlukan," kata Jokowi dalam sebuah video yang diunggah melalui kanal Youtube sekretariat Presiden beberapa waktu lalu.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x