Saat Pandemi Covid-19, Masyarakat Jangan Lengah Bahaya DBD

- 4 Juli 2020, 07:20 WIB
Ilustrasi Nyamuk Penyebar DBD/pixabay
Ilustrasi Nyamuk Penyebar DBD/pixabay /

GALAMEDIA - Masyakakat Cimahi saat pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) di Kota Cimahi ini tak boleh akan bahaya Demam Berdarah Dangue (DBD). Buktinya, satu orang anak perempuan berusia 8 tahun asal Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah meninggal dunia akibat virus dangue yang ditularkan nyamuk aedes aegypti tersebut.

Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi Romi Abdurahkman melalui staf Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Eka Febriana membenarkan hal tersebut, Jumat, 3 Juli 2020.

"Iya betul ada yang meninggal kena DBD, seorang anak perempuan berusia 8 tahun. Kondisinya sudah syok," ujarnya.

Baca Juga: Pemkot Bandung Syaratkan Pengunjung Tempat Hiburan Ikut Rapid Test

Tercatat hingga Mei 2020, temuan kasus DBD di Kota Cimahi mencapai 214 kasus. Rinciannya, Januari 55 kasus, Februari 59 kasus, Maret ada 42 kasus, April 40 kasus dan Mei 18 kasus. "Anak yang meninggal tersebut di bulan Mei. Berdasarkan data tersebut, kasus DBD di Cimahi cenderung menurun. Mengingat masa penularan mestinya sudah curva turun," ucapnya.

Pihaknya meminta masyarakat tetap waspada akan penyakit DBD. Apalagi, kata dia, Kota Cimahi merupakan daerah endemis sehingga penularan DBD bisa berlangsung sepanjang tahun.

"Jadi memang Cimahi ini setiap tahunnya selalu ada kasus DBD, daerah endemis," jelasnya kepada Wartawan PR, Ririn NF.

Baca Juga: Cuek Virus Corona, Donald Trump Undang 7.500 Orang Ikuti Pesta Kembang Api Rayakan 4th of July

Upaya efektif mencegah penularan DBD terutama menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Perhatikan kebersihan lingkungan sekitar, jangan biarkan air bersih menggenang karena bisa menjadi sarana berkembangbiak nyamuk penyebar virus dengue.
Masyarakat juga harus

menjalankan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, yang bertugas untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di rumahnya masing-masing.

"Bukan cuma rumah, tapi juga di halaman sekitar rumah. Soalnya saat ini kalau bukan kita sendiri melakukan PSN, tidak ada ada yang meriksa. Jadi periksa jentik di rumah sendiri," imbuhnya.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x