Network
GALAMEDIA - Sejumlah kalangan mendesak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim untuk menempatkan lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) sebagai kawah candradimuka pendidikan guru di Indonesia.
Mendikbud juga harus menempatkan LPTK sebagai bagian strategis dalam road map atau peta jalan pendidikan Indonesia yang saat ini sedang digodok pemerintah bersama DPR.
“Saya menitipkan betul kepada Ketua Komisi X agar dalam RUU Sisdiknas, supaya LPTK ditempatkan sesuai khittahnya," Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonsia (IKA UPI) Enggartiaso Lukita Enggar dalam siaran persnya, Minggu 5 Juli 2020.
Baca Juga: Didukung Penuh Elon Musk, Kanye West Calonkan Diri Jadi Presiden AS
"Sebagai bagian dari keluarga besar LPTK, IKA UPI tidak nyaman ketika mendapati kenyataan bahwa LPTK tidak masuk dalam narasi peta jalan pendidikan dan RUU Sisdiknas,” imbuhnya.
Oleh karenanya, ia meminta mendikbud memperhatikan LPTK, karena LPTK sejak awal didirikan untuk menjadi lembaga yang mempersiapkan pendidikan guru berkualitas.
“Sayangnya ini tidak disinggung dalam RUU Sisdiknas yang baru. Apakah tidak diperlukan lagi lembaga yang secara khusus mempersiapkan, mendidik dan memproduksi guru?" kata Enggar.
Baca Juga: Alhamdulillah, Para Pemain, Ofisial, dan Staf Persib Negatif Covid-19
"Apakah itu keputusan politik yang akan diambil pemerintah dan dewan yang terhormat. Kami kecewa jika betul hal itu menjadi keputusan politik bersama antara pemerintah,” lanjutnya.
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengaku kecewa karena mendikbud tidak menjadikan LPTK sebagai bagian dari upaya transformasi pendidikan guru. Porsi LPTK hanya secuil di bagian akhir dalam rangkaian pendiidkan profesi guru (PPG) prajabatan.
Bahkan, pihaknya justru secara tegas menyatakan bahwa Komisi X sudah sangat tegas meminta mendikbud untuk menempatkan LPTK sebagai hulu dari upaya transformasi guru di Indonesia.
Baca Juga: Tak Lewati Rekor Michael Owen, Mason Greenwood Disebut Sebagai Masa Depan Inggris
Permintaan tersebut disampaikan dalam berbagai kesempatan, baik formal maupun nonformal. Bahkan, ia sangat kecewa ketika LPTK tidak tampak dalam peta jalan atau platform pendidikan Indonesia yang disusun kemendikbud.
“Peta jalan yang sudah dibikin itu bikin saya kecewa, sama sekali tidak mencantumkan terkait dengan revitalisasi LPTK. Tidak ada sama sekali. Sejak disampaikan Mas Nadiem pertama kali, LPTK belum secara eksplisit menjadi bagian dari peta jalan pendidikan Indonesia," katanya. ***
