GALAMEDIA - Pada peringatan Independence Day 4th July, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melucu. Ia mengklaim AS unggul dalam penanganan Covid-19 (virus corona).
Ia menggembar-gemborkan kemajuan yang dicapai AS dalam upaya melawan virus corona. Trump juga mengklaim AS terdepan dalam pengujian dan pengembangan vaksin.
Padahal berdasarkan worldometers, Senin (6/7/2020), jumlah pasien positif virus corona di AS mencapai 2.982.928 orang atau lebih dari 25 persen dari jumlah penderita di dunia sebanyak 11.559.213 orang.
Baca Juga: Debut Hollywood, Son Ye-jin Main Bareng Bintang Clash of The Titans
Tingkat kematian akibat virus corona pun tertinggi di dunia mencapai 132.569 orang atau nyaris 25 persen dari angka kematian di dunia sebanyak 536.786 orang.
Tingkat kesembuhan pun relatif lamban. Kini mencapai 1.289.564 orang atau 19,73 persen dari angka dunia sebanyak 6.535.902 orang.
“Kami telah membuat banyak kemajuan. Strategi kami berjalan dengan baik. Kami memiliki pengujian terbaik di dunia. Sehubungan dengan solusi, kami sekarang melakukan dengan sangat baik. Kami kemungkinan akan memiliki solusi terapeutik atau vaksin jauh sebelum akhir tahun," ucap Trump, seperti dilansir Sputnik pada Ahad (5/7/2020).
Baca Juga: Dukung Penjahat Perang, Pasukan Udara Tak Dikenal Serang Markas Militer Turki
Ia pun menjanjikan vaksin dan memuji pendekatan pemerintahannya untuk mengatasi gelombang kedua pandemi yang sedang berlangsung. Menurut Trump AS sudah sangat belajar bagaimana cara 'memadamkan api'.
"Kami telah belajar bagaimana memadamkan nyala api. Itu keluar di satu area, mengeluarkan wajahnya yang jelek di area lain. Tapi kami sudah belajar banyak. Kami telah belajar cara memadamkan nyala api," ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Trump juga mencaci maki pengunjuk rasa yang merusak patung tokoh AS dalam protes antirasisme baru-baru ini. Trump berjanji untuk mengalahkan kelompok kiri radikal, kaum Marxis, kaum anarkis, agitator, dan para penjarah.
Baca Juga: F-35 Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran, Begini Pengakuan Menhan Benny Gantz
Ia lantas menguraikan rencananya untuk membuat "Taman Pahlawan Amerika" yang menampilkan patung-patung tokoh Amerika yang terkenal. Trump mengatakan bahwa warisan negara yang kaya itu milik warga negara dari semua ras.***