Petani di Desa Sukamulya Rancaekek Berharap Ada Pembangunan DAM Dialiran Sungai Cimande

- 6 Juli 2020, 13:57 WIB
Seorang petani tengah menyaksikan normalisasi Sungai Cimande Kabupaten Bandungm, ia berharap dibangun DAM untuk mengairi sawah
Seorang petani tengah menyaksikan normalisasi Sungai Cimande Kabupaten Bandungm, ia berharap dibangun DAM untuk mengairi sawah /Engkos Kosasih/

GALAMEDIA - Sejumlah petani di Desa Sukamulya Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung Jawa Barat berharap ada pembangunan DAM untuk mengalirkan air di aliran Sungai Cimande. Saat ini Sungai Cimande masih dalam proses pengerjaan normalisasi.

Setelah ada pengerjaan normalisasi Sungai Cimande, akses saluran air ke lahan pertanian sempat terganggu, sehingga perlu ada tindaklanjut penataan saluran air ke lahan pertanian padi yang mencapai ratusan hektare tersebut.

"Kami berharap kepada pemerintah untuk memprioritaskan pembangunan dam yang berfungsi untuk menyalurkan air dari Sungai Cimande ke lahan pertanian padi," kata salah seorang petani H. Jana kepada galamedia di bantaran Sungai Cimande Desa Sukamulya, Senin 6 Juli 2020.

H. Jana menyebut setelah ada pengerjaan normalisasi Sungai Cimande, aliran air tertutup oleh bantaran Sungai Cimande dan belum ada penataan kembali.

"Ini juga paralon yang kita pasang, merupakan inisiatif para petani. Paralon yang dipasang pun belum berfungsi dengan baik karena harus ada pembangunan dam guna menahan aliran air," kata Jana.

Ia mengatakan disaat memasuki musim kemarau dan debit air menyusut, aliran air pun kecil sehingga ujung paralon yang berfungsi untuk menyalurkan air tidak terjangkau air sungai yang mengalir.

"Makanya perlu ada pembangunan dam, supaya air bisa disalurkan ke lahan pertanian padi melalui paralon yang sudah dipasang para petani," kata Jana.

Menurutnya, pembangunan DAM di aliran Sungai Cimande itu tidak jauh dari perlintasan kereta api. Dengan adanya pembangunan dam itu, bisa dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian di lima desa, yakni Desa Sukamulya, Hautpugur, Jelekong, Cangkuang dan Desa Linggar.

"Dengan adanya pembangunan dam itu bisa menampung air disaat musim hujan, disaat musim kemarau air bisa disalurkan ke lahan pertanian. Sudah kita ketahui setiap musim kemarau, Rancaekek itu kekurangan air. Sebaliknya pada musim hujan rawan banjir," katanya.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x