KSDA Minta Pendaki Tak Masuk Kawasan Cagar Alam Gunung Guntur

- 6 Juli 2020, 19:12 WIB
Gunung Guntur.
Gunung Guntur. /


GALAMEDIA- Seorang pendaki asal Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut sempat dilaporkan hilang saat berkemah di pos 3 Gunung Guntur Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Sabtu 4 Juli 2020. Namun pendaki bernama Afrizal tersebut akhirnya berhasil ditemukan tim SAR gabungan keesokan harinya pada Ahad, 5 Juli 2020.  

Kepala Seksi (Kasi) Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah V Garut, Dodi Arisandi, menyebutkan aktivitas pendakian di Gunung Guntur memang sudah kembali dibuka sejak pertengahan Juni 2020, setelah sempat dihentikan akibat pandemi Covid-19.  

"Tapi hanya untuk kasawan taman wisata alam (TWA), tak sampai masuk kawasan cagar alam (CA). Itu juga dengan tetap mematuhi protokol kesehatan," ujarnya, Senin 6 Juli 2020.

Baca Juga: Selama PPDB 2020, Ombudsman Jabar temukan 27 aduan masyarakat

Menurut Dodi, kawasan TWA Gunung Guntur hanya sampai Curug Cikoneng. Sementara sisanya merupakan kawasan CA, seperti puncak Gunung Guntur.

Namun begitu, terang Dodi, tetap saja banyak pendaki yang nekat memasuki kawasan CA Gunung Guntur. Ia menyebut, kejadian pendaki hilang pada Sabtu di pos 3 Gunung Guntur tersebut juga sudah memasuki kawasan CA.

"Sebenarnya kita memperbolehkan pendaki hanya di areal TWA sampai Curug Cikoneng. Kalau ke CA, kita tidak izinkan. Tapi faktanya di lapangan mereka itu susah di kontrol," ucapnya.

Baca Juga: Segera Hapus! 21 Aplikasi Ini Berbahaya karena Berpotensi Mencuri Data Anda

Dodi menyebutkan, pendaki Gunung Guntur memasuki kawasan CA memang sudah menjadi hal biasa. Kendati demikian, menurutnya bukan berarti petugas KSDA tidak bertindak.

Ia menuturkan, pihaknya sudah sering memberi imbauan kepada pendaki dan masyarakat sekitar. Selain itu, pihaknya juga telah mengusulkan perubahan fungsi CA menjadi TWA Gunung Guntur. Namun, keputusannya ada di level Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Memang dilema. Di satu sisi kita terus mengimbau agar pendaki tak masuk cagar alam. Di sisi lain, Gunung Guntur ini menjadi ikon wisata Garut," katanya.

Baca Juga: Terungkap, John Kei Minta Anak Buahnya Menculik dan Menghabisi Nyawa Nus Kei

Faktor Non Teknis

Sementara itu, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan, menyebutkan  Kasus hilangnya pendaki saat melakukan pendakian ke gunung seringkali terjadi karena faktor-faktor non teknis. Karena itu, diperlukan mental yang kuat untuk menghadapi berbagai tantangan saat melakukan pendakian.  

“Kasus pendaki hilang di gunung, penyebabnya kebanyakan karena faktor-faktor non teknis, ini bisa terjadi karena faktor mental pendaki yang tidak siap menghadapi tantangan saat melakukan pendakian,” ucapnya.

Menurut Tubagus, urusan teknis pendakian, biasanya para pendaki sudah bisa memenuhi kelengkapannya secara mandiri atau meminjam dari teman. Dari mulai peralatan pribadi seperti sepatu hingga penutup kepala (topi dan lainnya), hingga peralatan pendukung kelompok mulai dari tenda hingga alat memasak.

Baca Juga: Antisipasi Gunung Merapi 'Batuk-batuk', Ganjar Pranowo Minta Warganya Waspada

Selain itu, terang Tubagus, secara fisik pun banyak pendaki sudah bisa dinyatakan siap. Karena sepertinya jarang ada orang sakit yang memaksakan diri melakukan pendakian. Dan secara teknis, dalam setiap pendakian para pendaki harus memiliki manajemen perjalanan yang telah direncanakan.

"Dalam manajemen perjalanan, para pendaki sudah menyiapkan peralatan dan kebutuhan yang dibutuhkan dalam pendakian hingga surat jalan dan kelengkapan lainnya," ujarnya.

Karenanya, lanjut Tubagus, mental menjadi faktor penting bagi pendaki gunung atau mereka yang melakukan kegiatan di alam liar. Menurutnya, kesiapan mental dalam menghadapi segala tantangan, bahaya dan ketidaknyamanan harus benar-benar disiapkan.

Baca Juga: Di Mata Bill Gates, Medsos Berperan Meningkatkan Risiko Penyebaran Virus Corona

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x