Network
GALAMEDIA - Ambruknya jembatan yang menghubungkan dua desa yakni Desa Cayur dan Desa Sindang Asih di Kampung Cisepet, Desa Cayur, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, akibat diterjang banjir bandang pertengahan bulan lalu, belum ada tanda-tanda perbaikan.
Akibatnya ribuan jiwa terdampak kesulitan akses ke ibukota Tasikmalaya. Kini harus memutar ke jalan yang lebih jauh. Tak sedikit juga warga nekat menyeberangi Sungai Cimedang dengan menggunakan rakit.
Menanggapi itu, Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kabupaten Tasikmalaya, Atep mengakui, hingga saat ini jembatan darurat (Bailey), belum juga terpasang.
Baca Juga: Anak-Anak Jangan Dibawa Beraktivitas Termasuk Wisata
"Jika surat pengajuan mah tempo hari itu sudah kita ajukan ke pemerintah daerah yakni bupati," kata Atep, Senin, 6 Juli 2020.
Selepas surat ajuan tersebut diterima, lanjut Atep, pihaknya juga sudah melakukan rakor akan kebencanaan.
Bahkan, kata Atep, surat pengajuan dari Bupati ke Dinas Bina Marga Provinsi Jabar, untuk pinjam pakai jembatan bailey sudah dilayangkan.
Baca Juga: Tak Lekang Oleh Waktu, Kemeja Flanel Masih Jadi Pilihan untuk Tampil Stylish
"Kita (Pemkab Tasikmalaya, red) sudah kirim aurat pinjam jembatan bailey ke Provinsi,” ujarnya.
Akan tetapi saat ini PUPR Kabupaten Tasikmalaya kini terkendala akan anggaran untuk segi pemasangannya hingga sampai peralatan lainnya.
"Untuk pemasangan jembatan darurat ini kita masih menunggu lantaran anggarannya tidak ada," ungkapnya.
Baca Juga: Dekan Fakultas Kedokteran UI: Produk Kementan Bukan Antivirus Tapi Kalung Kayu Putih
Selain itu, kata Atep, meski terkendala akan anggaran, tapi kini tengah berupaya mengajukan ke pemerintah.
"Jika slot anggaran segi kedaruratan tak ada, dan jika tidak memungkinkan itu saya berharap dimasukan pada APBD perubahan, supaya tahun 2020 ini juga bisa terealisasi," ucapnya.
Pihaknya sudah segala upaya pemerintah Pemkab dan PUPR, agar masyarakat yang terdampak bisa kembali jalani hari dengan normal.***
