"Saya merasa terhina. Saya merasa sangat marah," tegas Aishah.
American-Islamic Relations (CAIR) cabang Minnesota ikut mengambil sikap atas perlakuan tak mengenakan yang dialami Aishah. Bahkan CAIR mendesak agar pegawai Starbucks itu segera dipecat.
Baca Juga: Miliki Kecepatan 360 Kmh, Jepang Rilis Supreme Kereta Tercepat yang Bisa Melarikan Diri dari Gempa
Selain itu, CAIR juga meminta Starbucks untuk memberikan pelatihan lagi bagi karyawannya. Jaylani Hussein, Direktur Eksekutif CAIR Minnesota menilai, apa yang terjadi bukan karena ketidaksengajaan.
"Itu omong kosong. Ini bukan kesalahan sederhana. Tidak ada yang akan menuliskan, misalnya 'KKK' pada cangkir minuman seseorang," ujarnya.
Manajer Starbucks tak menghiraukan tuduhan aksi Islamophobia dan rasis. Bahkan mereka membela sang karyawan.
Baca Juga: Terbukti Menerima Duit Suap, Eks Bupati Indramayu Divonis 4,5 Tahun Penjara
Di sisi lain, Juru bicara Target Store, gedung di mana kedai Starbucks itu beroperasi, telah menyampaikan permohonan maaf.
Mereka menyebut tindakan pegawai Starbucks itu hanyalah ketidaksengajaan, dan bakal mendidik karyawannya lebih baik lagi.***