Jakarta Bakal Lebih Cepat Tenggelam Gara-gara 'Reklamasi' Kawasan Ancol dan Dufan

- 7 Juli 2020, 15:59 WIB
Dokumentasi sebuah ekskavator meratakan pasir di proyek reklamasi Pantai Ancol, Jakarta Utara. (Antara/Andika Wahyu)
Dokumentasi sebuah ekskavator meratakan pasir di proyek reklamasi Pantai Ancol, Jakarta Utara. (Antara/Andika Wahyu) /

"Habitat mangrove yang ada akan tertutup oleh air dan terjadi perubahan habitat air sehingga mangrove akan mati," tuturnya.

"Sehingga air laut mengalir ke darat tanpa ada penahan, ditambah lagi saat musim hujan dan atau musib rob," tambah dia seperti dikutip dari BBC News Indonesia, Selasa, 7 Juli 2020,

Tarsoen menambahkan, saat air laut masuk dan bertemu dengan air sungai di darat maka akan menciptakan kondah.

"Air tergenang dan merendam daratan. Jika kondah-nya air laut maka tanah akan menjadi lumpur, bubur. Tanah akan terus tergerus masuk ke laut, dan banjir dimana-mana," ungkapnya.

Baca Juga: Mulai Hari Ini, Pelanggan TelkomGroup Bisa Mengakses Netflix

Ketiga, minimnya daerah resapan dan pendangkalan badan sungai yang menyebabkan air mengalir tanpa henti dari hulu di Bogor ke hilir di Jakarta.

"Daerah resapan kawasan hijau di hulu seperti Bogor dan Depok itu kini tinggal 30 persen karena hampir 70 persen sudah alih fungsi. Akibatnya air tidak meresap ke tanah tapi mengalir ke Jakarta. Ditambah lagi sampah, dan lumpur," jelas Tarsoen.

Kondisi tersebut, ujarnya, akan memperparah Jakarta. Jakarta akan diserang oleh air dari hulu dan juga dari hilir sehingga prediksi Jakarta tenggelam akan cepat terjadi.

Sehingga salah satu jalan adalah dengan mempertahankan bahkan menambah hutan mangrove, bukan dengan menambah daratan, tambah Tarsoen.

Baca Juga: Ridwan Kamil Komentari Kasus Denny Siregar: Yang Melanggar Hukum Harus Bertanggung Jawab

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x