Rentetan Gempa 7 Juli Tanda Bakal Terjadi Gempa Lebih Besar? Ini Penjelasan BMKG

- 8 Juli 2020, 05:45 WIB
Ilustrasi gempa bumi
Ilustrasi gempa bumi //Pixabay

GALAMEDIA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menilai gempa beruntun yang terjadi pada Selasa (7/7/2020) pagi hingga siang hari tidak memiliki kaitan satu sama lain. Termasuk untuk yang terjadi di utara dan selatan Pulau Jawa.

“Sumber gempa, kedalaman, dan mekanismenya semua berbeda,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Selasa malam.

Banyak orang bertanya, lanjut dia, apakah gempa yang terjadi di Banten Selatan dan Selatan Garut bersumber dari sumber gempa yang sama? Ia pun menyatakan,  sumber Kedua gempa itu berbeda.

Baca Juga: AC Milan vs Juventus: Tuan Rumah Menang 4-2, Si Nyonya Tua Tergelincir di San Siro

Gempa Banten selatan terjadi akibat adanya deformasi batuan pada slab Lempeng Indo-Australia di Zona Benioff di kedalaman 87 kilometer. Sedang gempa selatan Garut dipicu oleh adanya deformasi batuan pada slab Lempeng Indo-Australia di Zona Megathrust.

Rangkaian gempa dimulai dari Laut Jawa di utara Jepara bermagnitudo 6,1 pada pukul 05.54 WIB. Kemudian Gempa Rangkasbitung di selatan Banten bermagnitudo 5,1 pukul 11.44 WIB. Berlanjut gempa di selatan Garut (M= 5.0) pada pukul 12.17 WIB. Gempa bergeser ke selatan Selat Sunda dengan magnitudo 5,2 pukul 13.16 WIB.

Menurutnya, gempa yang terjadi merupakan manifestasi pelepasan medan tegangan pada sumber gempa masing-masing. Ketika mencapai stres atau tegangan maksimum itu terjadi pelepasan energi sebagai gempa.

Baca Juga: Harga Bensin Pertalite Turun, Berlaku Hingga 31 Agustus 2020

“Ini konsekuensi logis daerah dengan sumber gempa sangat aktif dan kompleks,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya.

Apakah rentetan gempa ini sebagai pertanda akan terjadi gempa besar? Pertanyaan itu menurut Daryono sulit diprediksi.

“Tetapi dengan adanya rentetan aktivitas gempa ini tentu patut kita waspadai,” katanya.

Baca Juga: Yovan, Peserta UTBK Berkebutuhan Khusus yang Bercita-cita Jadi Guru

Dalam ilmu gempa atau seismologi, dia menambahkan, ada teori tipe gempa besar yang kejadiannya diawali dengan gempa pendahuluan atau gempa pembuka.

Setiap gempa besar menurutnya hampir dipastikan diawali oleh rentetan aktivitas gempa pembuka. Tetapi rentetan gempa yang terjadi di suatu wilayah juga belum tentu berakhir dengan munculnya gempa besar.

“Inilah karakteristik ilmu gempa yang memiliki ketidakpastian tinggi,” ujar Daryono.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x