Virus Corona Berterbangan di Udara, Risiko Penularan di Ruangan Tertutup Sangat Tinggi

- 8 Juli 2020, 07:02 WIB
Ilustrasi virus corona.
Ilustrasi virus corona. /PIXABAY/PIXABAY/ Gerd Altmann


GALAMEDIA -  Virus corona (Covid-19) dapat bertahan selama berjam-jam berupa tetesan kecil di udara dan menginfeksi seseorang ketika menghirupnya. Ini merupakan salah satu bukti ilmiah terbaru terkait covid-19.

Dilansir dari The New York Times, Rabu (8/7/2020), risiko penularan virus Corona melalui udara ini paling tinggi terjadi di ruangan tertutup dengan ventilasi yang buruk. Hal ini menjelaskan banyak kasus baru virus corona di pabrik, gereja, dan restoran.

Baca Juga: Difavoritkan Jajak Pendapat, Cocok Enggak Aktor Ini Perankan James Bond?

Seorang ahli aerosol di Virginia Tech Linsey Marr mengatakan belum diketahui dengan jelas seberapa sering virus menyebar melalui tetesan kecil ini (aerosol)  dibandingkan dengan tetesan yang lebih besar yang dikeluarkan ketika orang sakit batuk atau bersin, atau ditularkan melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.

Dr. Marr dan 200 ahli lainnya yang telah menyampaikan surat terbuka kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa Aerosol dilepaskan bahkan ketika seseorang tanpa gejala menghembuskan napas, berbicara atau bernyanyi.

Baca Juga: Donald Trump Tuduh China Sesatkan Dunia, Amerika Serikat Hengkang dari WHO

Yang jelas, para ahli menyatakan bahwa orang harus mempertimbangkan meminimalkan waktu di dalam ruangan dengan orang-orang di luar keluarga mereka.

“Sekolah, panti jompo, dan bisnis harus mempertimbangkan untuk menambahkan filter udara baru yang kuat dan lampu ultraviolet yang dapat membunuh virus di udara,” ujar Marr.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x