GALAMEDIA - Virus corona (Covid-19) dapat bertahan selama berjam-jam berupa tetesan kecil di udara dan menginfeksi seseorang ketika menghirupnya. Ini merupakan salah satu bukti ilmiah terbaru terkait covid-19.
Dilansir dari The New York Times, Rabu (8/7/2020), risiko penularan virus Corona melalui udara ini paling tinggi terjadi di ruangan tertutup dengan ventilasi yang buruk. Hal ini menjelaskan banyak kasus baru virus corona di pabrik, gereja, dan restoran.
Baca Juga: Difavoritkan Jajak Pendapat, Cocok Enggak Aktor Ini Perankan James Bond?
Seorang ahli aerosol di Virginia Tech Linsey Marr mengatakan belum diketahui dengan jelas seberapa sering virus menyebar melalui tetesan kecil ini (aerosol) dibandingkan dengan tetesan yang lebih besar yang dikeluarkan ketika orang sakit batuk atau bersin, atau ditularkan melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.
Dr. Marr dan 200 ahli lainnya yang telah menyampaikan surat terbuka kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa Aerosol dilepaskan bahkan ketika seseorang tanpa gejala menghembuskan napas, berbicara atau bernyanyi.
Baca Juga: Donald Trump Tuduh China Sesatkan Dunia, Amerika Serikat Hengkang dari WHO
Yang jelas, para ahli menyatakan bahwa orang harus mempertimbangkan meminimalkan waktu di dalam ruangan dengan orang-orang di luar keluarga mereka.
“Sekolah, panti jompo, dan bisnis harus mempertimbangkan untuk menambahkan filter udara baru yang kuat dan lampu ultraviolet yang dapat membunuh virus di udara,” ujar Marr.***