Terekam Kamera, Petugas Medis Buang Mayat Pasien Positif Corona di Pinggir Jalan

- 8 Juli 2020, 08:02 WIB
Rekaman CCTV aksi pembuangan mayat.
Rekaman CCTV aksi pembuangan mayat. /


GALAMEDIA - Jenazah pasien positif Covid-19 (virus corona) dibuang di trotoar jalan oleh sebuah rumah sakit di India. Aksi pembuangan mayat tersebut terekam closed circuit television (CCTV).

Melansir NDTV, peritsiwa tersebut terjadi pada Senin (6/7/2020) waktu setempat di sekitar rumah sakit di Bhopai, India. Kejadian tersebut terekam CCTV di sekitar Rumah sakit tersebut.

Dalam rekaman, terlihat dua petugas rumah ambulans yang menggunakan APD (alat pelindung diri) lengkap mengeluarkan mayat dengan tandu. Mereka menyimpan mayat tersebut di trotoar kemudian berlalu begitu saja.

Baca Juga: Pulang Kampung atau Dibunuh, Direktur FBI Ungkap Aksi Intelijen China di AS

Mengetahui kejadian tersebut, penyidik pun diturunkan untuk mengusut kasus tersebut. Korban merupakan seorang karyawan perusahaan distribusi tenaga listrik. Ia dirawat di rumah sakit selama dua pekan karena mengalami penyakit ginjal.

Beberapa hari terakhir, orang itu mengalami kesulitan bernapas dan ada dugaan pneumonia. Ketika dilakukan tes, ternyata korban dinyatakan positif terinveksi virus corona.

Sebelumnya, korban sedang dirawat di Rumah Sakit People di Bhopal, setelah dinyatakan positif Covid-19, ia dipindahkan ke Rumah Sakit Chirayu.

Kepada NDTV, putra dari korban mengatakan bahwa sampel diambil pada hari Ahad kemudian hasil keluar pada hari Senin dan dinyatakan positif Covid-19. Lanjutnya, korban sudah merasakan sakit sejak Januari lalu. Kemudian korban dirawat di Rumah Sakit People pada 23 Juni.

Baca Juga: Difavoritkan Jajak Pendapat, Cocok Enggak Aktor Ini Perankan James Bond?

Putra pasien bersikeras bahwa ayahnya tersebut masih hidup pada Senin pagi. Setelah itu, ambulans membawa sang pasien menuju ke Chirayu Medical College. Namun, ambulans kembali dan membuat heran sang anak.

"Saya tidak tahu apa yang terjadi di ambulans. Tetapi, mengapa pemerintah kabupaten harus memindahkannya ke Chirayu dan mengirim ambulans jika mereka membuangnya di jalan seperti ini?" tanyanya dengan heran.

Ia juga mengaku tidak pernah diberi informasi tentang hal tersebut dari pihak rumah sakit. "Kedua rumah sakit itu salah, mereka tidak pernah memberi tahu kami," lanjut pemuda tersebut kepada NDTV.

Manajer Rumah Sakit People, Uday Shankar Dixit, mengatakan bahwa telah dilakukan sesuai protokol dan saat itu sedang dilakukan proses pengasapan rumah sakit.

Baca Juga: Rentetan Gempa 7 Juli Tanda Bakal Terjadi Gempa Lebih Besar? Ini Penjelasan BMKG

"Sesuai protokol dan instruksi IDSP (Integrated Disease Surveillance Program), sebuah ambulans dari Chirayu Medical College tiba. Tetapi setelah satu jam 40 menit mereka memberi tahu kami bahwa mereka akan kembali. Namun pada saat itu kami telah menyegel ICU dan memulai proses pengasapan rumah sakit sesuai protokol. Sementara proses itu masih berjalan, ambulans kembali," terang Uday.

Kejadian selanjutnya, staf ambulans nampak meminta tandu dari rumah sakit namun tidak mendapatkannya.

"Tetapi ketika kami menolak, mereka membuang mayatnya di jalan di luar rumah sakit. Jadi setelah itu saya meminta staf kami untuk mengenakan kit PPE, menggunakan tandu kami dan mencoba untuk menghidupkannya kembali tetapi ia tidak bernapas," kata Dixit.

Baca Juga: Donald Trump Tuduh China Sesatkan Dunia, Amerika Serikat Hengkang dari WHO

Direktur Rumah Sakit Chirayu, Ajay Goenka, mengatakan bahwa dokter dari rumah sakit People telah memanggil ambulans. Mereka memberitahu bahwa memiliki pasien gagal ginjal yang memiliki dialisis dan juga menderita penyakit jantung, namun dia stabil.

"Jadi kami memutuskan untuk mengirim satu ambulans dengan bantuan oksigen. Pengemudi menjemput pasien dan ketika dia mencapai dekat jalan VIP dia merasa kondisinya memburuk dan semakin kritis," ungkap Goenka.

Dengan memperhitungkan waktu dan jarak yang tidak memungkinkan, akhirnya ambulans memutuskan untuk kembali.

"Dia menyadari karena lalu lintas akan memakan waktu sekira 45 menit untuk mencapai Rumah Sakit Chirayu. Jadi setelah berbicara dengan para dokter di rumah sakit People, ia memutuskan untuk kembali," lanjutnya.

Baca Juga: Celta vs Atletico Madrid: Tembakan Voli Fran Beltran Bikin Laga Berakhir Imbang, 1-1

Ia juga mengatakan bahwa pihak petugas sudah melakukan upaya seperti CPR dan ambulans sudah dilengkapi dengan ventilator.

"CPR dan intervensi lain dilakukan oleh Rumah Sakit Rakyat. Ambulans kami yang lengkapi dengan ventilator sampai setelah 20-25 menit akan tetapi pasien sudah meninggal," ucapnya.

Ia kemudian membawa jenazah menuju kamar mayat.

Baca Juga: Arsenal vs Leicester: VAR, Anulir Gol, Hingga Kartu Merah Warnai Hasil Imbang 1-1

"Kami membawanya ke kamar mayat, tidak berselang lama saya tidak mengerti otoritas dari rumah sakit People's menciptakan keributan tentang pengemudi yang kembali," tambahnya.

Pejabat wilayah Bhopal, Avinash Lavaina kemudian mempertanyakan mengapa hal tersebut bisa dilakukan oleh rumah sakit tersebut.

"Bagaimana Anda bisa merujuk pasien ke rumah sakit lain tanpa menstabilkan kondisinya? Selain itu, ia dirawat di sana sejak tanggal 23 (Juni), jadi protokol apa yang mereka ikuti untuk memastikan dia tidak terinfeksi corona? Bagaimana mungkin seseorang yang dirawat di rumah sakit untuk lebih dari sepekan tiba-tiba menjadi positif corona?" tuturnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x