Sejak April hingga Sekarang Ada 37.119 UMKM di Jabar Terdampak Pandemi Covid-19

- 8 Juli 2020, 13:16 WIB
Kadis Koperasi dan Usaha Kecil Prov Jabar, Kusmana
Kadis Koperasi dan Usaha Kecil Prov Jabar, Kusmana /jabarporv.go.id/

GALAMEDIA - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat menyebut ada 37.119 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Jawa Barat terkena dampak pandemi Covid-19. Hal ini berimbas pada produksi menurun dan bahkan sebagian terpaksa berhenti beroperasi.
 
"Berdasarkan survei bulan April atau satu bulan setelah kasus positif pertama Covid-19 di Indonesia diumumkan oleh Presiden RI pada 2 Maret 2020 lalu, 97 persen UMKM menurun produksinya dan 40 persen di antaranya berhenti beroperasi. Hanya tiga persen yang meningkat," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, Kusmana Hartadji, Rabu 8 Juli 2020.

Dikatakannya, krisis akibat wabah Covid-19 saat ini berbeda dengan krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada 1998. "Kalau tahun 1998 UMKM tangguh hadapi krisis, sekarang sangat terdampak," kata dia.

Baca Juga: Kantor Kemendikbud Tutup 14 Hari, 15 Pegawai Terkonfirmasi Positif Virus Corona

Dia menambahkan produksi UMKM menurun drastis karena pemasaran yang terbatas akibat kebijakan karantina wilayah ditambah daya beli masyarakat yang terus menurun.

“Cash flow UMKM jadi rendah,” kata Kusmana.

Pemprov Jabar melalui instrumen perbankan kata dia, mendukung stimulus ekonomi dari Pemerintah Pusat bagi UMKM. Stimulus pemerintah pusat yang sudah berjalan terbagi menjadi dua yakni kredit usaha rakyat (KUR) dan non KUR.

Pada KUR, pemerintah menanggung beban suku bunga dan menunda angsuran tiga bulan pertama.

“Tiga bulan berikutnya suku bunga tetap ditanggung pemerintah dan angsuran pokok ditunda enam bulan berikutnya,” ujarnya.

Baca Juga: Datangi Gedung KPK Diam-diam, Erick Thohir Beberkan 53 Kasus Korupsi di Tubuh BUMN?

Sementara itu non KUR atau komersial, pemerintah membebaskan pembayaran suku bunga di awal dan angsuran pokok hingga 50 persen.

“Tapi tiga bulan berikutnya suku bunga dan angsuran normal dimulai. Kami mendukung lewat berbagai lembaga perbankan seperti Bank BJB,” katanya.

Kusmana berharap dengan berbagai stimulus baik dari Pemda Provinsi Jabar maupun Pemerintah Pusat, UMKM di Jabar dapat segera bangkit dan kembali berperan signifikan dalam pertumbuhan ekonomi regional.

Menurutnya UMKM Jabar punya modal besar untuk bangkit, pertama jumlah penduduk yang besar hampir 50 juta jiwa dan itu merupakan pangsa pasar yang besar dan kedua, gerakan cinta produk dalam negeri saat ini semakin terasa di masyarakat.

Baca Juga: Disnakertrans akan Insten Pantau Penerapan Protokol Kesehatan di Industri

“Pandemi ini produk impor berkurang, inilah kesempatan bagi produk dalam negeri,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Jawa Barat (Jabar) Daud Achmad mengingatkan UMKM yang sudah mulai buka diminta tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk keselamatan para pekerja dan lingkungan sekitar.
​​​​​​
“Kegiatan ekonomi sudah berjalan, tapi protokol kesehatan di tempat kerja UMKM harus dijalankan,” katanya.

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x