Belum Ditemukan Kasus Reaktif Covid-19 dari Peserta UTBK

- 8 Juli 2020, 14:59 WIB
ilustrasi/Pixabay
ilustrasi/Pixabay /


GALAMEDIA - Kepala Dinas Kesehatan Jabar, Berli Hamdani Gelung Sakti memastikan tidak ditemukan kasus reaktif dari hasil test swab dan rapid terhadap peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)  2020 di Jabar.

“Kami sudah melakukan sampaling tets swab dan rapid calon mahasiswa peserta UTBK. Sampai hari ini, laporannya belum ada yang ditemukan positif atau reaktif,” ungkap Beli saat jumpa pers di Gudang Bulog Divre Jabar, Jalan Gedebage, Kota Bandung, Rabu 8 Juli 2020.

Seperti diketahui jumlah mahasiswa yang akan mengikuti UTBK SBMPTN di Jabar sebanyak 80.792 peserta di 7 PTM. Ke-7 PTN itu Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Universitas Siliwangi (Unsil), dan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.

Baca Juga: Tagar #2024ErickRI1 Bergema di Twitter Saat Dirut BUMN Diperiksa KPK

"Ada beberapa kebijakan yang bertujuan untuk melindungi keselamatan peserta tes. Seratur persen harus memenuhi protokol kesehatan," tegas Asisten Daerah (Asda) Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Kesejahteraan Sosial, Setda Provinsi Jabar, Dewi Sartika.

Ia menyebutkan, jumlah peserta UTBK-SBMPTN di perguruan tinggi Jabar yakni 80.792. Rinciannya, ITB 16.648 peserta, Unpad 11.032 peserta, IPB 14.887 peserta, UPI 15.234 peserta, ISBI 7.206 peserta, Unsika 7.296 peserta, dan Unsil 8.489 peserta.

Menurutnya, pelaksanaan tes UTBK-SBMPTN dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang I berlangsung 5-14 Juli 2020, sedangkan gelombang II pada tanggal 20-29 Juli 2020. Setiap gelombang akan digelar dua sesi per hari.

"Apabila ada peserta yang sakit dan tidak bisa ikut atau berhalangan hadir, ini masih dimungkinkan ikut tes pada gelombang kedua. Yang jelas dari tim panitia UTBK akan melayani sebaik-baiknya bagi peserta yang sudah terdaftar menjalani UTBK," katanya.

Baca Juga: H. Usep Romli: Dari Guru SD, Wartawan Fusi, Hingga Liputan Perang Afghanistan

Dikatakan, pelaksanaan UTBK di setiap perguruan tinggi tersebar di beberapa lokasi. ITB misalnya, menggelar UTBK di kampus ITB, SMA Negeri 1, 2, 3, 4, dan SMA 5 Kota Bandung. Sedangkan, UTBK Unpad hanya berlangsung di kampus Unpad Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

Sedangkan lokasi pelaksanaan UTBK IPB tersebar di beberapa tempat. Selain di kampus IPB, UTBK digelar di 16 SMA/SMK kabupaten/kota Bogor. Pun demikian dengan UPI dan ISBI. Sementara UTBK Unsil dan Unsika berlangsung di kampus masing-masing.

Pemrpov Jabar, menurut Dewi, sudah menyampaikan berbagai rekomendasi kepada tujuh perguruan tinggi negeri. Mulai dari pembatasan interaksi, menyiapkan protokol pencegahan penyebaran Covid-19, memiliki satuan tugas, menyediakan pelayanan kesehatan, sampai menyiapkan ruang kesehatan dan ambulance.

Baca Juga: Rencana Pembangunan Tol Gedebage -Tasikmalaya Berlanjut, Ditargetkan Tahun 2024 Bisa Dioperasikan

"Pengecekan suhu juga harus dilakukan. Peserta dibatasi bagi yang berdomisili di Jabar. Ini untuk menghindari imported case. Yang pasti, mereka membuat surat pernyataan untuk bertanggungjawab selama kegiatan UTBK termasuk berkoordinasi dengan kabupaten/kota tempat pelaksanaan kegiatan. Bagaimana mereka menyiapkan keamanan di sekitar lokasi pelaksanaan UTBK, dan protokol teknis kesehatan UTBK," imbuhnya.

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x