Selain Ancam Nyawa, Tim Dokter Inggris Sebut Virus Corona Bisa Rusak Otak dan Saraf Serta Stroke

- 8 Juli 2020, 22:31 WIB
Ilustrasi kerusakan otak.
Ilustrasi kerusakan otak. /


GALAMEDIA - Virus Corona (Covid-19) tak hanya mengancam nyawa penderitanya, melainkan juga bisa merusak otak. Temuan ini diungkapkan tim dokter dari Inggris.

Berdasarkan studi terbaru University College London (UCL), virus corona dapat menimbulkan komplikasi neurologis fatal di otak termasuk delirium, kerusakan saraf, dan stroke.

Penelitian UCL mengindikasikan pasien positif bisa mengalami masalah serius pada tubuhnya. Meski virus corona yang menyerangnya tergolong ringan. Dalam uji, tim dokter tersebut melihat gejala neurologis dari 43 pasien yang dirawat di rumah sakit dengan diagnosis positif Covid-19 maupun yang baru diduga memiliki Covid-19.

Baca Juga: Gara-gara Bermain Ponsel, Seorang Bocah Tewas Secara Mengenaskan di Tangan Ibunya

Peneliti menemukan 10 kasus disfungsi otak sementara, 12 kasus peradangan otak, delapan stroke, dan delapan kasus kerusakan saraf. Sebagian besar pasien dengan peradangan didiagnosis dengan ensefalomielitis diseminata akut (ADEM) atau suatu kondisi langka yang biasanya terlihat pada anak-anak setelah infeksi virus.

"Kami mengidentifikasi jumlah orang yang lebih tinggi dari yang diperkirakan dengan kondisi neurologis seperti peradangan otak, yang tidak selalu berkorelasi dengan keparahan gejala pernapasan," ujar Michael Zandi dari Queen Square Institute of Neurology dan UCL Hospitals NHS Foundation Trust, dikutip Al Arabiya, Rabu (8/7/2020).

Penelitian diterbitkan dalam jurnal Brain yang menunjukkan bahwa tidak ada pasien yang didiagnosis dengan masalah neurologis memiliki Covid-19 dalam cairan serebrospinal mereka. Sehingga menunjukkan bahwa virus tidak secara langsung menyerang otak mereka.

Baca Juga: Dirut PT PAL Dicecar KPK Soal Aliran Dana Korupsi PT DI

Hal terpenting, tim menemukan bahwa ADEM mendiagnosis tidak terkait dengan keparahan penyakit pernapasan Covid-19.

"Mengingat penyakit ini baru ada selama beberapa bulan, kita mungkin belum tahu apa yang bisa menyebabkan kerusakan jangka panjang Covid-19," kata Ross Paterson dari Queen Square Institute of Neurology di UCL.

"Dokter perlu mewaspadai kemungkinan efek neurologis, karena diagnosis dini dapat meningkatkan hasil pasien," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Hanya Petugas Kesehatan dan Keamanan yang Bisa Menjalankan Ibadah Haji Tahun Ini

Dengan lebih dari 11 juta infeksi yang dikonfirmasi di seluruh dunia, Covid-19 diketahui menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan selain infeksi paru-paru. Sementara hasil penelitian menunjukkan bahwa komplikasi otak bisa lebih umum di antara pasien virus daripada yang diperkirakan.

Para ahli mengatakan itu tidak berarti kasus kerusakan otak tersebar luas. "Pengamatan yang menarik pandemi berarti sangat tidak mungkin bahwa ada pandemi paralel besar kerusakan otak yang tidak biasa terkait dengan Covid-19," kata Direktur Institut Kesehatan Mental UCL, Anthony David.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x