Tak Bekerja di Kantor Selama Tiga Bulan, Presiden Jokowi Sentil Sejumlah Menteri

- 9 Juli 2020, 08:23 WIB
Presiden RI Joko Widodo (@jokowi)
Presiden RI Joko Widodo (@jokowi) /instagram @jokowi/

GALAMEDIA - Selama tiga bulan sejumlah menteri bekerja dari rumah alias work from home (WFH). Terkait hal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyentil para menteri tersebut.

Seperti diketahui, sejumlah kementrian menerapkan WFH sejak Covid-19 (virus corona) mewabah di Indonesia.

"Saya minta kita miliki sense of crisis yang sama. Jangan sampai tiga bulan lalu kita sampaikan kerja dari rumah, work from home, yang saya lihat ini kayak cuti malahan," ujar Jokowi saat rapat terbatas soal serapan anggaran pada Selasa (7/7/2020) yang videonya diunggah ke YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu (8/7/2020).

Baca Juga: Sempat Terganggu, Maria Pauline Lumowa Diesktradiksi dari Serbia

Jokowi mengingatkan agar para menteri bekerja lebih keras di tengah pandemi Covid-19. Ia meminta jajarannya tak bekerja biasa-biasa saja agar persoalan Covid-19 dapat segera diatasi.

"Jangan kerja biasa-biasa saja. Kerja lebih keras, lebih cepat. Itu yang saya inginkan saat kondisi seperti ini," katanya.

Ia pun meminta para menteri juga bekerja cepat dalam memutuskan suatu kebijakan. Ia mencontohkan penyusunan Peraturan Menteri (Permen) maupun Peraturan Pemerintah (PP) yang dapat disingkat.

Baca Juga: Strategi Bisnis Deenay di Tengah Pandemi: Pertahankan Ciri Khas dan Kualitas

"Membuat Permen yang biasanya dua minggu ya sehari selesai. Membuat PP yang biasanya sebulan ya dua hari selesai. Itu loh yang saya inginkan," tutur Jokowi.

Teguran keras sebelumnya juga sempat disampaikan Jokowi kepada jajarannya dalam sidang kabinet 18 Juni lalu. Saat itu, Jokowi mengungkapkan kemarahan pada menterinya karena penanganan Covid-19 dinilai belum maksimal.

Jokowi bahkan mengancam akan melakukan perombakan kabinet atau reshuffle hingga membubarkan lembaga.

Baca Juga: Bersungguh-sungguhlah Mencari Ilmu dan Mengamalkannya, Ini Dia Hadistnya

"Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle, sudah kepikiran kemana-mana saya. Entah buat Perpu yang lebih penting lagi, kalau memang diperlukan," kata Jokowi dalam sebuah video yang diunggah melalui kanal YouTube sekretariat Presiden, Ahad (28/6/2020).

Kasus corona di Indonesia masih terus bertambah. Data per 8 Juli, jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia mencapai 68.079 kasus hingga Rabu (8/7/2020).

Dari jumlah itu sebanyak 31.585 orang dinyatakan sembuh dan 3.359 orang lainnya meninggal dunia.

Baca Juga: MotoGP Amerika Serikat 2020 Resmi Batal Digelar Musim Ini

"Dari hasil pemeriksaan ini terjadi penambahan konfirmasi positif 1.853 orang, sehingga total kumulatif menjadi 68.079 orang," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, kemarin.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x