Donald Trump Ngeyel Buka Sekolah, Ancam Potong Anggaran Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit

- 9 Juli 2020, 08:56 WIB
Presiden AS Donald Trump
Presiden AS Donald Trump /dok


GALAMEDIA - Hingga saat ini, Kamis (9/7/2020) kasus positif Covid-19 (virus corona) di Amerika Serikat (AS) telah mencapai sekitar 3,11 juta orang. Meski begitu, Presiden Donald Trump ngeyel untuk membuka sekolah.

Hal ini menunjukkan ketidakkompakan sang Presiden dengan ahli kesehatan Gedung Putih. Dilansir dari The New York Times, Rabu (8/7/2020), Trump meminta ahli kesehatan publik mempermudah rekomendasi sekolah agar dapat dibuka kembali.

"(Rekomendasi CDC/Centers for Disease Control) sangat sulit dan mahal," kata Trump.

Baca Juga: Kornas MP BPJS Usul Bebaskan Pajak Klaim JHT Selama Covid-19

Seperti biasa, Trump pun mengancam akan memotong anggaran kepada distrik yang menentang permintaannya. Hal ini kontradiktif dengan anjuran dari CDC. Trump mengabaikan risiko dampak kesehatan pembukaan sekolah.

Sebelumnya, Wakil Presiden AS Mike Pence mengumumkan CDC akan mengeluarkan rekomendasi protokol kesehatan pada pekan depan. Menurutnya, aturan tersebut tidak berarti sekolah harus tetap tutup.

"Kami hanya tidak menginginkan aturannya terlalu sulit. (Akan ada) lima dokumen berbeda yang akan memberikan kejelasan lebih lanjut tentang panduan yang akan datang," ungkap Pence.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Hari Kamis, 9 Juli 2020 untuk Wilayah Bandung dan Sekitarnya

CDC merekomendasikan sekolah dapat dibuka dengan beberapa syarat seperti menjaga social distancing, menyusun pembatas fisik yang mana itu tidak mungkin, meningkatkan fasilitas disinfeksi dan kebersihan, menghindari penyajian makanan di kafetaria, mencegah pemakaian objek bersama, dan memastikan sistem ventilasi terkini.

Jika ditemukan kasus positif, maka siswa dan staf pengajar diliburkan selama 2 - 5 hari sambil menunggu arahan dari otoritas kesehatan daerah setempat.

Per hari ini, AS mencatatkan kasus Covid-19 sebanyak 3,11 juta dengan kematian sekitar 134 ribu jiwa. Kasus tertinggi berada di New York dan California.

Baca Juga: Tak Bekerja di Kantor Selama Tiga Bulan, Presiden Jokowi Sentil Sejumlah Menteri

Dilansir dari The Guardian, saat diwawancara oleh Greta Van Susteren dari Gray TV, Trump mengkritik Fauci. "Fauci pernah bilang jangan memakai masker, sekarang dia bilang pakai masker. Lalu dia bilang banyak hal, jangan tutup China, jangan larang China," katanya.

"Tapi saya tetap melakukannya. Saya tidak mendengarkan para ahli saya dan saya sudah melarang [perjalanan] China," ujarnya.

Anggota non politik gugus tugas virus Corona Gedung Putih Anthony Fauci mengatakan pada awal pekan ini bahwa AS masih terpuruk di gelombang pertama pandemi. Saat ini, Fauci sudah diblokir untuk tampil di sejumlah platform media.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x