Network
GALAMEDIA - Beberapa minggu kebelakang sejumlah pengusaha telur ayam ras di Kabupaten Tasikmalaya mengeluh. Lantaran merugi setelah diberlakukan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB).
Imbas dari pandemi Covid 19 ini juga dirasakan pengusaha hewan untuk penyediaan kurban. Meski sudah diberlakukan penerapan new normal namun para pengusaha hewan ternak di Kabupaten Tasikmalaya mengaku cemas akan bernasib sama.
Kondisi saat ini tidak sedikit pedagang hewan kurban yang mengalami penurunan omset. Dikarenakan, daya beli warga menurun. Selain itu juga ketakutan warga dalam membeli hewan kurban.
"Dampak virus corona bagi penjualan hewan kurban itu jelas terkena imbasnya. Penjualan ternak tahun ini menurun drastis dibandingkan dengan tahun kemarin," kata pengusaha sapi asal Singaparna, H. Cecep, Kamis 9 Juli 2020.
Imbas dari pandemi Covid 19 ini juga dirasakan pengusaha hewan untuk penyediaan kurban. Meski sudah diberlakukan penerapan new normal namun para pengusaha hewan ternak di Kabupaten Tasikmalaya mengaku cemas akan bernasib sama.
Kondisi saat ini tidak sedikit pedagang hewan kurban yang mengalami penurunan omset. Dikarenakan, daya beli warga menurun. Selain itu juga ketakutan warga dalam membeli hewan kurban.
"Dampak virus corona bagi penjualan hewan kurban itu jelas terkena imbasnya. Penjualan ternak tahun ini menurun drastis dibandingkan dengan tahun kemarin," kata pengusaha sapi asal Singaparna, H. Cecep, Kamis 9 Juli 2020.
Baca Juga: Galau Kekurangan Uang Akibat Corona, Petarung UFC Perempuan Ini Terjerumus di Situs Dewasa
Bisasanya, kata Cecep, menjelang perayaan lebaran haji atau idul adha, pesanan hewan kurban itu sudah banyak. Apalagi saat ini sudah mendekati tinggal dua pekan lagi.
"Pemesanan hewan kurban memang ada, yang pesan baru sekitar 20 ekor, namun tak seramai pada tahun lalu atau idul adha sebelumnya dua pekan jelang hari H bisa mencapai ratusan pemesan," katanya.
Untuk tahun ini juga ada perubahan harga untuk hewan sapi per ekornya. Ini salah satu faktornya juga masih merebaknya wabah covid 19. "Harga satuan per hewan kurban ada perbedaan dengan tahun lalu tapi tidak jauh," katanya.
Dikatakannya, hingga saat ini para pembeli kebanyakan masih melakukan pengecekan harga saja. Jarang ada pembeli yang langsung jadi beli. Berbeda dengan tahun kemarin setelah tanya-tanya harga langsung pesan.
Bisasanya, kata Cecep, menjelang perayaan lebaran haji atau idul adha, pesanan hewan kurban itu sudah banyak. Apalagi saat ini sudah mendekati tinggal dua pekan lagi.
"Pemesanan hewan kurban memang ada, yang pesan baru sekitar 20 ekor, namun tak seramai pada tahun lalu atau idul adha sebelumnya dua pekan jelang hari H bisa mencapai ratusan pemesan," katanya.
Untuk tahun ini juga ada perubahan harga untuk hewan sapi per ekornya. Ini salah satu faktornya juga masih merebaknya wabah covid 19. "Harga satuan per hewan kurban ada perbedaan dengan tahun lalu tapi tidak jauh," katanya.
Dikatakannya, hingga saat ini para pembeli kebanyakan masih melakukan pengecekan harga saja. Jarang ada pembeli yang langsung jadi beli. Berbeda dengan tahun kemarin setelah tanya-tanya harga langsung pesan.
Baca Juga: Sudah 3.630 Pasien Covid-19 yang Dirawat Hingga Sembuh di RSD Wisma Atlet Kemayoran
Berharap, penjualan ternak untuk kurban tahun ini tidak terlalu parah. Meski dirasakan memang menurun drastis.
Berharap, penjualan ternak untuk kurban tahun ini tidak terlalu parah. Meski dirasakan memang menurun drastis.
