Network
GALAMEDIA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tidak yakin vaksin virus corona (Covid-19) bakal ditemukan dalam waktu dekat ini. Sehingga masyarakat harus terus menjalankan protokol kesehatan dengan ketat demi mencegah penularan penyakit.
"(Protokol kesehatan) suka tidak suka harus dihadapi selama vaksin belum ditemukan. Saya melihat vaksin belum juga ditemukan dalam waktu dekat," ungkap Erick dalam video conference, Kamis (9/7/2020).
Kendati begitu, dia berharap proyeksinya salah. Jika vaksin virus corona bisa ditemukan tahun ini, maka Indonesia bisa mulai memproduksinya dalam jumlah banyak pada tahun depan.
Baca Juga: Satpol PP Kota Bandung Bakal Kembali Gencarkan Penertiban PKL
"Kalau ternyata vaksinnya bisa ditemukan pada akhir tahun ini, bisa produksi. Maka, tentu tahun depan bisa ada solusinya (untuk kasus penularan virus corona di dalam negeri)," terang Erick.
Pemerintah saat ini diketahui sedang melakukan uji coba penemuan vaksin virus corona dan bekerja sama dengan negara lain, salah satunya Korea Selatan.
Sementara itu, untuk penelitian vaksin yang dikerjakan Bio Farma dan perusahaan bioteknologi asal China, Sinovac Biotech Ltd, telah melewati uji klinis fase pertama.
Baca Juga: Pemerintah AS Usir Mahasiswa Asing, Ini Respons KBRI Washiington DC
Di samping itu, Erick menyatakan persoalan penularan virus corona menjadi bagian tak terpisahkan dengan situasi perekonomian saat ini. Pasalnya, pandemi corona telah menghancurkan ekonomi, baik di global maupun domestik.
Ia memperkirakan dunia usaha baru bisa memulihkan bisnisnya sekitar 40 persen sampai 60 persen pada tahun ini. Kemudian, pemulihan akan berlanjut pada 2021 mendatang dengan kisaran di atas 75 persen dan pulih 100 persen pada 2022.
"Tahun depan (2021) itu pemulihan bisa 75 persen ke atas, nanti batu kuartal I 2022 bisa 100 persen seperti 2019," tandas Erick. ***
