Israel Tertuduh, Ledakan Kembali Guncang Iran, Kali Ini Fasilitas Rudal IRGC Jadi Sasaran

- 10 Juli 2020, 11:22 WIB
Ledakan kembali terjadi di barat Teheran, Iran (Dok. Web24 News).
Ledakan kembali terjadi di barat Teheran, Iran (Dok. Web24 News). /


GALAMEDIA - Ribuan warga Iran dikagetkan suara ledakan keras di Teheran Barat, Jumat (10/7/2020). Terlebih, dalam sepekan terakhir ada beberapa ledakan di sekitar fasilitas militer, nuklir dan industri.

Salah satu ledakan hari ini diduga mengenai gudang atau fasilitas rudal Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).

Insiden tersebut dilaporkan kantor berita resmi IRIB. Namun IRIB tidak memberikan informasi tambahan tentang penyebab ledakan atau kemungkinan korban.

Dilansir dari IRIB, jurnalis Hasan Sari mengatakan bahwa fasilitas rudal IRGC diduga ikut terkena ledakan.

Baca Juga: Terpapar Covid-19 Terbaru, Presiden Brazil Jair Bolsonaro Dinyatakan Sehat tanpa Komplikasi

Menurutnya, selain Teheran, ledakan juga mengguncang Garmdareh dan Quds. Ledakan juga membuat jaringan listrik padam di wilayah lokasi ledakan.

Pada hari Selasa, dua orang tewas dalam ledakan di sebuah pabrik di selatan Teheran. Sementara, Kamis lalu, kebakaran terjadi di sebuah bangunan di permukaan tanah di fasilitas Natanz bawah tanah Iran, pusat program pengayaan uranium negara itu, yang menurut pihak berwenang telah menyebabkan kerusakan signifikan.

Juga pekan lalu, 19 orang tewas dalam ledakan di sebuah klinik medis di utara Teheran, yang menurut seorang pejabat disebabkan oleh kebocoran gas.

Baca Juga: Sempat Mimisan, Ginting Melaju ke Final Bertemu Shesar yang Menang WO

Pada 26 Juni, sebuah ledakan terjadi di sebelah timur Teheran dekat pangkalan militer dan pengembangan senjata Parchin yang menurut pihak berwenang disebabkan oleh kebocoran di fasilitas penyimpanan gas di daerah di luar pangkalan.

Dilansir dari The New York Times, seorang pejabat intelijen Timur Tengah mengatakan bahwa ada dugaan serangan dilakukan oleh Israel.

Dulu, virus komputer Stuxnet untuk menyerang Natanz. Diyakini bahwa AS dan Israel telah mengembangkan virus tersebut.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x