Ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark, Kaldera Toba jadi Tujuan Wisata dan Penelitian

- 10 Juli 2020, 15:31 WIB
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kelima kanan) didampingi sejumlah menteeri kabinet kerja dan pejabat terkait mengunjungi The Kaldera Toba Nomadic Escape, Toba Samosir, Sumut, Selasa (30/7/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kelima kanan) didampingi sejumlah menteeri kabinet kerja dan pejabat terkait mengunjungi The Kaldera Toba Nomadic Escape, Toba Samosir, Sumut, Selasa (30/7/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc. /Akbar Nugroho Gumay/indonesia.go.id/ANTARA FOTO

GALAMEDIA - Kaldera Toba diharapkan bisa menjadi tujuan wisata dan penelitian setelah menyandang status sebagai UNESCO Global Geopark.

Hal tersebut diungkapkan Deputi Bidang Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Hari Sungkari dalam jumpa pers daring, Jumat, 10 Juli 2020.

Hari Sungkari mengatakan hal itu sejalan dengan tren wisata alam yang akan lebih diminati setelah pandemi Covid-19.

"Jadi dengan ditetapkannya Toba sebagai geosite UNESCO, ini poin positif yang diakui dunia dan tolong angkat ini baik-baik. Wisata alam itu nanti akan banyak menjual adventure, selain juga jadi tujuan bagi para peneliti," paparnya.

Baca Juga: Tim KPK Ada di Pendopo Wali Kota dan Kantor PUPR Banjar, Ada Apa Ya?

Namun Hari menambahkan, ada pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan juga tidak kalah banyak. Salah satu yang utama, lanjut dia, yakni menjaga prinsip protokol kebersihan, kesehatan, keamanan, dan ramah lingkungan (cleanliness, health, safety, environment/CHSE).

"Kalau keindahan, saya rasa seluruh dunia sudah tahu betapa indahnya Toba. Tapi yang kita pastikan ke dunia wisata itu CHSE dipenuhi," katanya.

Hari mengatakan Kemenparekraf telah menyusun buku panduan mengenai protokol CHSE untuk bisa diterapkan di destinasi wisata dan siap melakukan sosialisasi terkait panduan tersebut.

Sementara itu, Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT) Arie Prasetyo mengatakan pihaknya akan berupaya untuk mempertahankan status UNESCO Global Geopark yang disandang Kaldera Toba lantaran status tersebut divalidasi setiap empat tahun.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x