Gerakan Tanam+Pelihara 50 Juta Pohon Baru Terealisasi 3,9 Juta Pohon

- 12 Juli 2020, 17:14 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil terima dan serahkan pohon secara virtual. (Biro Humas Pemprov Jabar)
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil terima dan serahkan pohon secara virtual. (Biro Humas Pemprov Jabar) /

GALAMEDIA -  Dalam rangka melaksanakan program Gerakan Tanam+Pelihara 50 Juta Pohon, Gubernur Jawa Barat (Jabar),  Ridwan Kamil menerima dan menyerahkan pohon secara virtual dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Sabtu (11/7/2020).

Emil --sapaan Ridwan Kamil-- menerima pohon secara simbolis dari Ateng Sutisna selaku perwakilan PT Sarbi Moerhani Lestari, salah satu perusahaan yang terlibat dalam gerakan ini. Kemudian, Emil menyerahkan pohon itu kepada Alan, perwakilan dari komunitas Kampung Kaulinan di Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.

Menurutnya, gerakan tanam dan pelihara pohon ini didasari beberapa penelitian ilmiah, salah satunya disertasi asal Institut Teknologi Bandung (ITB) terkait naiknya suhu di Indonesia dengan mengambil sampel Kota Bandung. Dari disertasi itu disebutkan naiknya suhu disebabkan karena bangunan yang semakin banyak sementara pohon terus berkurang.

Baca Juga: Kekasih Editor Metro TV yang Tewas di Pinggir Jalan Tol Ngaku Ada Orang Ketiga, Ini Respons Polisi

“Bumi makin panas karena manusia berpopulasi. Akibat dari populasi ini mengakibatkan semua berlomba-lomba berebut sumber daya, berebut air, jalan mau ke kantor atau sekolah, berebut layanan pendidikan, kesehatan, dan berebut ruang yang mengakibatkan zona hijau jadi berkurang dan zona bangunan menjadi bertambah,” ungkap Emil dalam siaran persnya, Ahad (12/7/2020).

“Jadi, kesimpulannya suhu di Jawa Barat hanya bisa dikompensasi kalau mengembalikan lagi jumlah pohon yang proporsional. Bisa menanam di lahan kosong atau menanam di atap bangunan,” tambahnya.

Untuk itu, kata Emil gerakan menanam dan memelihara pohon ini harus dilakukan di dua wilayah, yakni di tanah-tanah yang normal atau menanam pohon di atap bangunan (urban farming) dan di halaman gedung-gedung beton sehingga menjadi penghasil oksigen.

Baca Juga: KBM Mulai Berlangsung Senin Besok, Sekolah Nyatakan Kini Lebih Siap Gelar Belajar dari Rumah

Emil juga merujuk hasil penelitian di Amerika Serikat terkait manfaat lain dari pohon. Hasil penelitian itu menyatakan, orang yang sering melihat dan memegang pohon maka stimulasi pada otaknya akan lebih kencang sehingga daya hafalnya akan lebih tinggi.

“Jadi, saya imbau perusahaan-perusahaan atau tempat kerja, di kantor tiap mejanya dikasih pot bunga yang bisa hidup secara interior. Itu kalau stres pegang saja daunnya,” ucap Emil.

Sementara hasil penelitian secara psikologi, katanya kita berdiri di bawah pohon besar maka adrenalin kita akan turun sehingga daya kerja otak akan lebih rileks.

Baca Juga: Kebun Ganja Seluas 1 Hektare di Lembang Telah 4 Kali Panen, Poresta Cimahi Ringkus Lima Tersangka

"Hujan oksigen dari pohon besar akan menurunkan derajat adrenalin dan stres sehingga bisa lebih rileks. Inilah kajian-kajian ilmiah yang saya kuasai yang melahirkan Gerakan 50 Juta Pohon,” tuturnya.

Pemerintah Daerah Provinsi Jabar melalui Dinas Kehutanan pun sudah mengkalkulasi 50 juta pohon sebagai jumlah yang dibutuhkan untuk mengembalikan kualitas ekosistem di Jabar.

“Tadinya saya kira kita hanya kurang 25 juta pohon untuk me-recover kualitas ekosistem Jawa Barat. Ternyata hasil hitungannya dua kali lipat, kita butuhnya 50 juta pohon,” jelas Emil.

Baca Juga: Ahli Patologis Terkejut, Hasil Autopsi Jenazah Pasien Corona Ada Penggumpalan Darah di Setiap Organ

Untuk mencapai target 50 juta pohon, Emil pun meminta agar gerakan tersebut dilakukan melalui sebuah inovasi dan kolaborasi terutama melibatkan semua warga Jabar yang sedang berbahagia, seperti warga yang menikah, ASN yang promosi, hingga warga Jabar yang berulang tahun.

Menurutnya, target jumlah 50 juta pohon pun kurang lebih sama dengan jumlah penduduk Jawa Barat yang hampir 50 juta jiwa sehingga target menanam dan memelihara 50 juta pohon bisa terkejar.

“Kemudian juga yang perpanjangan STNK roda dua dan roda empat, kalau (wajib pajak) roda dua menyumbang lima pohon, (wajib pajak) roda empat sepuluh pohon. Kemudian dunia usaha, salah satunya menyumbang minimal 100 pohon,” katanya.

Baca Juga: Lancarkan 263 Serangan, Kamaru Usman Menang Telak Atas Jorge Masvidal di UFC 251

“Dan khusus yang IMB yang mendapatkan izin bangunan, karena dia mengubah tanah hijau menjadi bangunan, secara teori lingkungan berarti merusak tapi kebutuhan secara legal, artinya feeling guilty-nya dikompensasi melalui menyumbang seribu pohon,” ucap Emil.

Kepala Dinas Kehutanan Jabar Epi Kustiawan mengatakan, Gerakan Tanam+Pelihara Pohon telah dicanangkan secara langsung oleh Ridwan Kamil pada 9 Desember 2019. Di tengah pandemi Covid-19, sosialisasi gerakan ini pun terus dilakukan Dinas Kehutanan Jabar, salah satunya melalui media sosial.

Sejak dicanangkan, progres jumlah penerimaan kontribusi bibit untuk gerakan ini hingga 10 Juli 2020 telah mencapai 3.913.334 batang pohon. “Kontribusi bibit pohon ini berasal dari lulusan SMA/SMK, perguruan tinggi, kemudian dari ASN, dari dunia usaha, dan perorangan,” kata Epi.

Baca Juga: Banyak Kursi Kosong di SMAN Favorit pada PPDB 2020 Ini Khawatir Diperjualbelikan Oknum Tertentu

Epi menambahkan, dunia usaha yang mendukung gerakan ini antara lain PT Astra Zeneca yang akan menyumbang 10 juta bibit pohon dalam lima tahun, Yayasan Gajah Sumatera sebanyak 2,5 juta bibit pohon dalam tiga tahun, PT Triwana Karya Hutama 1,2 juta bibit pohon pada 2020, dan 17 perusahaan pengguna kawasan hutan sebanyak 42.104 bibit pohon.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x