Dinas Perikanan dan Peternakan Garut Mulai Lakukan Pemantauan dan Pengawasan

- 13 Juli 2020, 17:00 WIB
Ilustrasi kurban
Ilustrasi kurban /Laksmi Sri Sundari

 

GALAMEDIA- Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut mulai melakukan tahapan sosialisasi, pemantauan hingga pengawasan terhadap jaminan keamanan dan kesehatan hewan qurban pada momentum Idul Adha 1441 H tahun 2020 ini.    

Kabid Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut, drh Dyah Safitri,mengatakan, pengawasan kesehatan hewan qurban dilakukan di sejumlah lokasi penjualan, serta titk-titik lokasi lalu lintas penjualan hewan qurban mengingat Kabupaten Garut merupakan salah satu daerah yang memiliki kantong-kantong penjualan hewan ke luar daerah.

"Kami juga melakukan monitoring pengawasan hingga ke titik lokasi pemotongan atau penyembelihan hewan qurban," ujarnya, Senin 13 Juli 2020.

Baca Juga: Kembalikan Tugas Pengawasan Ketenagakerjaan ke Kabupaten Kota
   
Menurut Dyah, hal itu dilakukan untuk memastikan hewan-hewan yang akan dikonsumsi oleh masyarakat tersebut bisa terjamin dari segi keamanan dan kesehatannya.    

Yang tidak kalah pentingnya, lanjut Dyah, Idul Adha di tengah pandemi Covid-19 ini pihaknya juga melakukan sosialisasi terhadap seluruh proses pelaksanaan qurban dari mulai transaksi jual beli hingga proses pemotongan hewan qurban harus mnerapkan protokol kesehatan sesuai edaran atau protap Dirjen Perikanan dan Peternakan Kementrian KKP.    

"Jadi, seluruh kegiatan yang berkaitan dengan Idul Adha dari mulai proses jual beli hingga pemotongan hewan qurban harus menerapkan protokol kesehatan," ucapnya.  

Dyah menyebutkan, sedikitnya ada sekitar 172 titik lokasi penjualan dan pemotongan hewan qurban yang tersebar di 22 kecamatan yang diawasi oleh tim kesehatan hewan qurban Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut.

Baca Juga: 54 Karyawan RRI Positif Corona, Hasil Swab Test Pertama dan Kedua Berbeda Jalani Tes Ketiga

"Termasuk dua pasar hewan milk Pemerintah, yaitu pasar hewan Wanaraja dan Bayongbong yang menjadi target pengawasan daru tim kami," katanya.

Dyah menuturkan, pihaknya menargetkan jumlah hewan qurban yang akan dipotong di tahun 2020 ini sebanyak 9 ribu ekor, tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya.

Dyah menambahkan, jika dibandingkan tahun 2018 lalu, hewan qurban yang dipotong cenderung mengalami penurunan di tahun 2019, dimana pada tahun 2018 ada sebanyak 12.600 ekor. Namun tahun berikutnya mengalami penurunan hingga 5 persen menjadi 8.500 ekor.  

"Dan di tahun 2020 ini, diharapkan jumlahnya tidak jauh berbeda dengan tahun 2018 lalu," ucapnya. 

Baca Juga: Update Hari Ini Kasus Positif Virus Corona Mencapai 76.981, Gugus Tugas Keluarkan Imbauan Ini

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x