GALAMEDIA - Media China menyatakan klaim bahwa batik berasal dari negeri mereka. Pemberitaan tersebut jadi heboh di jagat media sosial, yang memposting kantor berita resmi pemerintah China, China Xinhua News, yang menyebut batik sebagai kerajinan tradisional dari China.
Mereka menyebut Batik biasa dipakai kelompok etnis di Guizhou dan Yunan. Posting-an itu diunggah di akun Twitter @XHNews dan menjelaskan proses pembuatan Batik di China.
"Batik adalah kerajinan tradisional yang umum di kalangan kelompok etnis di China. Menggunakan lilin leleh dan alat seperti spatula, orang mewarnai kain dan memanaskannya untuk menghilangkan lilin. Lihatlah bagaimana kerajinan kuno berkembang di zaman modern. #AmazingChina," tulis akun tersebut.
Batik is a traditional craft common among ethnic groups in China. Using melting wax and a spatula-like tool, people dye the cloth and heat it to get rid of the wax. Check out how the ancient craft evolves in modern times. #AmazingChina pic.twitter.com/4pNNECZziT— China Xinhua News (@XHNews) July 12, 2020
Baca Juga: Soal Sosok Artis FTV HH di Kasus Prostitusi Online, Kapolda Sumut: Tunggu Gelar Perkara
Unggahan itu memancing reaksi dari banyak pihak. Bahkan warganet pun ikut bersuara dan menentang klaim China.
Mereka tak terima jika batik benar-benar diklaim sebagai warisan budaya Negeri Tirai Bambu. Bahkan mereka pun mulai mengaitkan klaim itu dengan 'kehadiran' virus Corona yang menjadi pandemi dan menyebabkan penyakit Covid-19.
"This is truly a counterfeit Batik. The design is very basic and simple. The only original thing that came out of China is: #COVID19, the China virus," begitu tulis salah seorang warganet.
Baca Juga: 54 Karyawan RRI Positif Corona, Hasil Swab Test Pertama dan Kedua Berbeda Jalani Tes Ketiga
"Batik originated in Indonesian Java and spread all across Asia including India and China ndo not twist this art as if it originated in China. It was from ancient times COPIED by China," komentar warganet lainnya.