Tinggalkan Suami dan Membelot ke AS, Ahli Virologi asal China Ini Beberkan Virus Corona kepada Dunia

- 13 Juli 2020, 20:44 WIB
Lee-meng Yan.
Lee-meng Yan. /


GALAMEDIA -  Ahli virologi dari Hong Kong, yang melarikan diri ke Amerika Serikat (AS) saat pandemi Covid-19 (virus corona) mencapai puncaknya pada April mengatakan bahwa China tahu tentang infeksi mematikan itu jauh sebelum diklaim.

Dia mengklaim bahwa pengawas dan atasannya di universitas memiliki kewajiban untuk berbagi informasi ini dengan dunia tetapi mereka tidak melakukannya.

Dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada Jumat (10/7/2020), Li-Meng Yan, yang memiliki spesialisasi dalam bidang virologi dan imunologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Hong Kong, mengungkapkan pengawasnya mengabaikan penelitiannya yang sedang dilaksanakan ketika pandemi baru saja dimulai yang menurutnya bisa saja menyelamatkan banyak nyawa.

Baca Juga: Artis FTV Berinisial HH Ngaku Nginap di Hotel Berbintang Bersama Seorang Pria

Li-Meng Yan, yang berspesialisasi dalam virologi dan imunologi meninggalkan China pada 28 April 2020 lalu. Ia juga meninggalkan semua orang yang dicintainya.

Yan paham betul tentang risikonya membelot dari China. Karena ia bisa sewaktu-waktu dijebloskan ke penjara, dihilangkan, atau bahkan dibunuh. Namun ia tetap bersikukuh membongkar kebenaran yang disembunyikan Xi Jinping dan anak buahnya.

"Alasan saya datang ke AS adalah karena saya menyampaikan pesan kebenaran Covid-19," ujarnya.

Baca Juga: Netizen Heboh Soal Prostitusi Online dan Kasus Penganiayaan, Ini Kata Manajer Hana Hanifah

Tempat kerja Yan digolongkan sebagai laboratorium rujukan Organisasi Kesehatan Dunia, dimana Yan mengklaim bahwa ia adalah salah satu ilmuwan pertama yang ditugasi mempelajari kasus mirip SARS yang muncul di Tiongkok pada akhir 2019 itu.

Rekannya di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di China memberi tahunya pada tanggal 31 Desember 2019 lalu tentang adanya kemungkinan penularan virus corona dari manusia ke manusia. Namun saat itu bosnya "hanya mengangguk" dan menyuruhnya tetap bekerja.

“Ada banyak, banyak pasien yang tidak mendapatkan perawatan tepat waktu dan diagnosis tepat waktu. Dokter rumah sakit takut, tetapi mereka tidak bisa bicara. Staf CDC (centers of diseases control) takut," kata Yan.

Baca Juga: Lebih dari 500 Komisaris BUMN Rangkap Jabatan, Ini Reaksi Erick Thohir

Ketika dia memutuskan untuk berbicara, Yan mendapati hidupnya ternyata dalam bahaya. Dia membagikan beberapa teorinya dengan seorang blogger Hong Kong yang berbasis di AS, yang mengatakan bahwa dia perlu pindah ke AS.

Yan memohon kepada suaminya untuk pergi bersamanya tetapi ia tidak mau. Yan menyebut sang suami kecewa dengan keputusannya dan menyalahkannya.

Sebab membelot berarti membahayakan seluruh nyawa keluarga. "Dia benar-benar kecewa. Dia menyalahkan saya, mencoba merusak kepercayaan diri saya, dia mengatakan mereka akan membunuh kita semua," ungkap Yan.

Baca Juga: Erick Thohir Rampingan BUMN dari 107 Jadi 40 Perusahaan, PT PNM Gabung Pegadaian dan Danareksa?

Setelah tiba di AS, FBI diduga menyelidiki Yan dan mewawancarainya berjam-jam.

Pemerintah China juga menyerbu kampung halamannya di Qingdao, menggeledah apartemennya dan menanyai orangtuanya, klaim Yan.

Universitas Hong Kong menurunkan halamannya dan tampaknya mencabut akses ke portal dan email online milik Yan.

Tempat kerja Yan mengatakan kepada Fox News dalam sebuah pernyataan, “Dr Li-Meng Yan tidak lagi menjadi anggota staf Universitas. Karena menghormati karyawan kami yang sekarang dan yang sudah keluar, kami tidak mengungkapkan informasi pribadi tentang dia. Terima kasih atas pemahamannya."

Baca Juga: Di Masa Pandemi Covid-19, Bos-Bos BUMN Ini Bersuka Ria di Ciwidey, Erick Thohir Ngambek Enggak Ya

Sementara itu, Kedutaan Besar China di AS menambahkan, "Kami belum pernah mendengar tentang orang ini. Pemerintah China telah merespons Covid-19 dengan cepat dan efektif sejak wabahnya. Semua upayanya telah didokumentasikan dengan jelas dalam buku putih 'Fighting COVID-19: China in Action' dengan transparansi penuh. Fakta menunjukkan semuanya."***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x