WHO Ingatkan Kasus Virus Corona ke Depan Bisa Jauh Lebih Buruk dari Saat ini

- 14 Juli 2020, 01:10 WIB
DIREKTUR Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus .
DIREKTUR Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus . /AFP Photo/Fabrice COFFRINI

GALAMEDIA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pandemi virus corona (covid-19) berpotensi menjadi jauh lebih buruk. Hal itu bakal terjadi jika semua negara tidak mematuhi tindakan pencegahan dasar.

"Terus terang, terlalu banyak negara menuju ke arah yang salah. Virus tetap menjadi musuh publik nomor satu," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam briefing virtual dari kantor pusat WHO di Jenewa, Senin (13/7/2020).

"Jika dasar-dasar (pencegahan) tidak diikuti, satu-satunya cara pandemi ini akan berlangsung (terus), itu akan menjadi lebih buruk dan semakin buruk. Tapi, itu tidak harus seperti ini," ujarnya seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Jumlah Seri Balapan Musim Depan Dipangkas, MotoGP Indonesia 2021 Aman?

Ia mengungkapkan, dari 230.000 kasus baru pada Ahad (12/7/2020), 80 persen berasal dari 10 negara dan 50 persen dari hanya dua negara.

Kepala Kedaruratan WHO Mike Ryan menyatakan, beberapa tempat di Amerika mungkin perlu melakukan lockdown atau fokus geografis yang menekan transmisi di area tertentu, di mana transmisi virus corona di luar kendali.

Dia pun mendesak negara-negara untuk tidak menjadikan sekolah sebagai sepak bola politik. Menurut dia, sekolah bisa dengan aman dibuka kembali setelah kasus virus corona benar-benar berhasil ditekan.

Baca Juga: Meski Dikecam Gereja Ortodoks, Rusia Bela Erdogan Soal Hagia Sophia Difungsikan Jadi Masjid

Kasus virus corona global melewati angka 13 juta pada Senin (13/7/2020),  hal itu menandai tonggak penting lain dalam penyebaran penyakit yang menewaskan lebih dari setengah juta orang dalam tujuh bulan itu.

Kasus virus corona pertama dilaporkan di China pada awal Januari dan butuh tiga bulan untuk mencapai satu juta kasus. Hanya perlu lima hari untuk mendaki menjadi 13 juta kasus dari 12 juta yang tercatat pada 8 Juli lalu.

WHO menyebutkan, kasus virus corona sudah tiga kali lipat dari penyakit influenza parah yang tercatat setiap tahun. Sejauh ini, ada lebih dari 568.500 kematian akibat virus corona, dalam kisaran yang sama dengan jumlah kematian influenza tahunan yang dilaporkan di seluruh dunia.

Berdasarkan laporan pemerintah, menunjukkan, laju penyebaran virus corona saat ini tercepat di Amerika Latin. Kawasan ini mencatat lebih dari setengah infeksi dan kematian dunia.

Baca Juga: Perwira Tinggi Hamas Dikabarkan Membelot Menjadi Mata-Mata Zionis Israel, 16 Tentara Ikut Terlibat

Amerika Serikat melaporkan rekor global kenaikan harian dengan 69.070 kasus baru pada 10 Juli. Di Brasil, 1,86 juta orang positif virus corona termasuk Presiden Jair Bolsonaro, dan lebih dari 72.000 orang meninggal.

India, negara dengan jumlah infeksi tertinggi ketiga, rata-rata menorehkan 23.000 infeksi baru setiap hari sejak awal Juli.

Di negara-negara dengan kapasitas pengujian terbatas, jumlah kasus hanya mencerminkan sebagian dari total infeksi. Para ahli mengatakan, data resmi kemungkinan kurang mewakili angka infeksi dan kematian.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x