Iran dan Pakistan Pasang Badan, Dukung Hagia Sophia Difungsikan Kembali Jadi Masjid

- 14 Juli 2020, 21:05 WIB
Hagia Sophia.
Hagia Sophia. /PIXABAY/Muratdmrkn/


GALAMEDIA - Pemerintah Iran dan Pakistan nyatakan dukungannya terhadap keputusan Negara Turki yang mengubah status Hagia Sophia dari museum kembali menjadi masjid. Dukungan tersebut muncul ketika negara-negara Barat dan komunitas Kristen mengecam langkah yang dilakukan Presiden Recep Tayyip Erdogan tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi menyatakan, pihak Teheran mengaku senang Hagia Sophia dibuka untuk ibadah umat Islam.

"Atas pembukaan Hagia Sophia untuk ibadah, yang diterima dengan kepuasan oleh orang-orang Turki dan Muslim, kami juga merasakan sukacita," ujarnya Mousavi.

Baca Juga: Takut Corona Puluhan Ribu Tentara Israel Dikarantina, Aksi Ganas Ke Warga Palestina Tak Terhenti

Mengacu pada reaksi beberapa negara Barat terhadap keputusan Ankara, dia mengatakan bahwa nasib Hagia Sophia adalah masalah internal Turki.

"Ini adalah masalah yang perlu dinilai dalam konteks kedaulatan nasional Turki," ujarnya, seperti dikutip Greek City Times, Selasa (14/7/2020).

Di Pakistan, Chaudhry Pervaiz Elahi, ketua majelis negara bagian Punjab, provinsi terbesar di Pakistan, menyebut Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan "berani" karena mengubah Hagia Sophia.

Baca Juga: Ancam Bawa Massa Lebih Besar, ANAK NKRI Bakal Kembali Kepung Gedung DPR RI Tuntut RUU HIP Dicabut

“Kami memuji Presiden Recep Tayyip Erdoğan atas keputusannya yang berani tentang status Masjid Hagia Sophia. Ini tidak hanya sesuai dengan keinginan rakyat Turki tetapi seluruh dunia Muslim, ”kata Elahi.

Elahi, anggota Liga Muslim Pakistan (Quaid-I-Azam) yang merupakan mitra koalisi Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, menggarisbawahi dalam sebuah pernyataan bahwa Masjid Hagia Sophia adalah bagian dari warisan budaya untuk seluruh dunia Muslim.

Maulana Masood Azhar, pemimpin kelompok Jaish-e-Mohammad Pakistan, mengatakan dia menyambut "pertobatan" Hagia Sophia.

Baca Juga: Tak Sangka Secepat Ini, Prilly Latuconsina Gandeng Reza Rahadian Pamer Cincin Bareng, Tunangan Yah

Kelompok Hamas Palestina menyampaikan ucapan selamat kepada Turki atas keputusannya mengubah Hagia Sophia kembali menjadi masjid.

"Pembukaan Hagia Sophia untuk salat adalah momen yang membanggakan bagi semua Muslim," kata Rafat Murra kepala kantor pers internasional Hamas, dalam sebuah pernyataan tertulis.

Sekadar diketahui Hagia Sophia di Istanbul atau dikenal sebagai Konstantinopel selesai dibangun sebagai Katedral Kristen Kekaisaran Romawi Timur atau Bizantium pada tahun 537.

Pada 1204, Hagia Sophia dikonversi oleh Tentara Salib Keempat menjadi katedral Katolik Roma di bawah Kekaisaran Latin, sebelum dikembalikan lagi menjadi Katedral Ortodoks setelah pembangunan kembali Kekaisaran Bizantium pada 1261.

Baca Juga: China Kian Ambisi Klaim Laut China Timur, Jepang Sebut Beijing Ancaman Serius Dibanding Korea Utara

Pada tahun 1453, Konstantinopel yang menjadi Ibu Kota Kekaisaran Bizantium ditaklukkan oleh Kekaisaran Ottoman di bawah pimpinan Sultan Mehmed II atau dikenal sebagai Mehmed Sang Penakluk. Atas perintah Sultan Mehmed II, Hagia Sophia dikonversi menjadi masjid.

Setelah Kekaisaran Ottoman runtuh, lahir republik Turki modern yang dipimpin Mustafa Kemal Ataturk. Dia menjadikan Turki sebagai negara sekular dan pada tahun 1953, Ataturk mengubah status Hagia Sophia menjadi museum.

Jumat pekan lalu menjadi sejarah lagi ketika Erdogan mengubah bangunan kuno itu kembali menjadi masjid setelah pengadilan administrasi utama Turki mencabut atau membatalkan keputusan pemerintah Ataturk.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x