Network
GALAMEDIA - Sebanyak 64 orang peserta mengikuti pelatihan cooking (memasak) dan pembuatan hand sanitizer yang diadakan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cimahi, bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Lembang Kemenaker RI, dan Disnakertrans Provinsi Jawa Barat.
Pelatihan dilakukan di gedung Cimahi Technopark Jalan Raya Baros yang akan berlangsung selama 10 hari, mulai Selasa (14/7/2020) sampai Kamis (23/7/2020). Peserta pelatihan ini merupakan pelaku usaha dan pekerja yang terkena dampak Covid-19
Pelatihan dibuka langsung oleh Wali Kota Cimahi, Ajay M. Priatna, serta dihadiri Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat, Rachmat Taufik Garsadi, dan Kepala BLK Lembang, Tuti Haryanti.
Pembukaan pelatihan ditandai dengan penyematan baju peserta pelatihan secara simbolis oleh Wali Kota Cimahi kepada perwakilan peserta.
Baca Juga: Tim Gabungan BNN RI dan Provinsi Jabar Gagalkan Penyelundupan Sabu dan Ganja di Dua Tempat Berbeda
"Seperti kita ketahui bersama bahwa saat ini kita sedang ditimpa musibah, yaitu adanya pandemi Covid-19 yang melanda semua sektor, termasuk kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan juga pemerintah daerah kota cimahi, salah satunya adalah kegiatan pendidikan dan pelatihan," ungkap Wali Kota Cimahi, Ajay M. Priatna
Menyikapi perkembagan kondisi tersebut, kata Ajay, maka diperlukan kebijakan strategis untuk tetap dapat memberikan pelatihan, bukan hanya untuk pencari kerja, tetapi juga untuk pekerja yang tedampak pandemi Covid-19, dimana pada saat pandemi Covid-19 ini banyak pegawai yang dirumahkan, dan di putuskan hubungan kerja (PHK).
Berkaitan dengan masalah tersebut, sambung Ajay, salah satu upaya yang dilakukan oleh Disnaker Kota Cimahi adalah melakukan koordinasi dengan pihak terkait, seperti Kementerian Tenaga Kerja RI melalui balai besar pelatihan kerja (BBPLK), balai latihan kerja (BLK), dan Disnakertrans Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga: Vaksin Corona Siap Diluncurkan pada Pertengahan Agustus 2020
"Diharapkan kegiatan yang dilaksanakan mempunyai efek ganda yang berdampak pada penciptaan, pengembangan, kesempatan kerja pada saat pandemi Covid-19 ini, dan juga dimasa pasca pandemi Covid-19," beber Ajay.
Dijelaskan Ajay, tingginya tingkat pengangguran atau pencari kerja yang terus bertambah secara signifikan setiap tahunnya seiring dengan bertambahnya tingkat kelulusan dari berbagai strata tingkat pendidikan, baik tingkat menengah atas hingga perguruan tinggi adalah sebuah tantangan dan pekerjaan rumah bagi Pemkot Cimahi.
Sementara disisi lain terbatasnya lowongan kerja yang dapat menampung pencari kerja tersebut, sehingga penyerapan tenaga kerja terbatas. "Kondisi ini menuntut pemerintah harus kreatif menelurkan program-program yang berbasis ekonomi, life skill atau program lainnya guna menekan angka pengangguran," tuturnya.
Baca Juga: Takut Corona Puluhan Ribu Tentara Israel Dikarantina, Aksi Ganas Ke Warga Palestina Tak Terhenti
Berkaitan dengan kondisi tersebut, tambah Ajay, Pemkot Cimahi berupaya untuk membuat program-program ketenagakerjaan, sebagai salah satu upaya untuk mengatasi problematika pengangguran, yaitu dengan memberikan pembekalan kepada para pencari kerja sehingga mereka lebih siap bersaing di dunia kerja dan dunia usaha.
"Oleh karena itu kita berharap, peningkatan keterampilan bagi pencari kerja ini memiliki arti yang sangat penting bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia yang maju, mandiri, profesional dan kompetitif terhadap perkembangan zaman pasca masa pandemi ini," pungkasnya.
