Malaysia Tak Berkutik, Angkatan Laut China Melenggang Masuk Wilayah Negeri Jiran Sebanyak 89 Kali

- 15 Juli 2020, 03:15 WIB
Ilustrasi Armada Laut China langgar perbatasan Laut China Selatan.
Ilustrasi Armada Laut China langgar perbatasan Laut China Selatan. /


GALAMEDIA - Pemerintah Malaysia mengungkapkan kapal milik badan keamanan dan angkatan laut China melanggar batas wilayahnya di Laut China Selatan sebanyak 89 kali. Hal itu terjadi pada rentang 2016-2019.

Kapal-kapal milik China itu kerap tetap berlayar di perairan Malaysia, meskipun telah diusir oleh angkatan laut setempat.

Laporan itu terbit, Selasa (14/7/2020), di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan China karena klaim sepihak Beijing terhadap sebagian besar wilayah Laut China Selatan, perairan yang jadi jalur dagang internasional.

Baca Juga: Belum Ada Nama Valentino Rossi, Ini Susunan Pebalap MotoGP 2021 Usai Marquez Terdepak dari Repsol

Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Malaysia, dan Taiwan juga turut menyatakan hak milik terhadap perairan tersebut sehingga tumpang tindih dengan klaim China. Namun di beberapa kasus, tumpang tindih klaim itu terjadi antara satu sama lain.

Malaysia telah melayangkan enam nota keberatan ke China terkait pelanggaran batas wilayah, termasuk di antaranya saat China mengklaim perairan dangkal South Luconia Shoals pada 2017. Perairan itu merupakan wilayah tangkap ikan di Sarawak, Malaysia, demikian isi laporan yang disusun oleh Departemen Audit Nasional.

Penyusun laporan menyebutkan badan keamanan laut dan angkatan laut China tetap memasuki perairan Malaysia meskipun telah diusir oleh angkatan laut setempat.

Baca Juga: Tak Pakai Masker Didenda Rp 150 Ribu, Wali Kota Cimahi: Dendanya Terlalu Kecil

"Alasan dari ... langkah itu salah satunya untuk menunjukkan kehadiran China atas klaimnya di Laut China Selatan, khususnya di South Luconia Shoals," kata Departemen Audit Nasional.

Kementerian Luar Negeri China belum menanggapi laporan tersebut.

Kapal riset China pada tahun ini menghabiskan waktu sebulan berlayar di atas zona ekonomi eksklusif Malaysia. Kegiatan itu dilakukan di tengah konflik dengan kapal eksplorasi minyak Malaysia dekat wilayah sengketa itu.

Baca Juga: Vaksin Corona Siap Diluncurkan pada Pertengahan Agustus 2020

Amerika Serikat (AS) pada Senin (13/7/2020) menolak klaim China terhadap sumber daya lepas pantai di sebagian besar wilayah Laut China Selatan. China mengkritik penolakan itu dan menyebut posisi AS meningkatkan ketegangan di kawasan.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x