Network
GALAMEDIA - Pandemi Covid-19 ini mengakibatkan terjadinya perubahan kebijakan secara mendasar dalam dunia pendidikan tanah air. Merubah cara belajar mengajar siswa dan guru adalah kebijakan belajar dari rumah.
Namun merubah pola atau kebiasaan sangatlah sulit, dan hal wajar ketika terjadi perubahan yang sangat cepat dan tidak terduga. Kebiasaan yang berubah secara signifikan ini misalnya, guru dan siswa sangat mengandalkan perangkat komputer dan jaringan internet.
Salah satu siswa dari SMA PGII 2, ghefira justru merindukan suasana pembelajaran tatap muka atau konvesional ini. Sebab mereka kadang terkendala internet.
Baca Juga: Gadaikan 3 Unit Mobil Rental, Pasutri di Subang Berurusan dengan Polisi
“Belajar di tengah pandemi gini sih ya ada efektifnya, ada engga. Tapi yang jelas kangen teman, kangen papan tulis, kangen suasana kelas pas lagi disekolah. Apalagi kalo daring gini pasti ada kendalanya, kuota iya sinyal juga iya. Kalau belajar di sekolah, bisa bertanya langsung ke guru atau teman jika kita belum mengerti. Namun kalau belajar di rumah, saat orangtua tidak tahu, saya harus tanya guru melalui pesan WhatsApp. Namun, kadang pesan baru dibalas beberapa hari kemudi,” keluh ghefira.
Hal yang sama dialami, Audrey seorang mahasiswi asal UNDIP. Menurutnya, pembelajaran online atau kuliah online seringkali tidak maksimal dalam penyampaian materi.
“Kangen banget kuliah offline, kangen temen-temennya, kangen suasana nya juga. Kuliah offline lebih mudah paham materi karena dosen menjelaskan materi secara langsung. Kita juga bisa diskusi secara langsung," ujar Audrey.
Baca Juga: Protokol Kesehatan Saat Iduladha, Anak-anak dan Lansia Diimbau Tak Ikut Shalat Berjemaah
Namun kuliah online bermanfaat bagi siswa/mahasiswa karena lebih santai untuk mengikuti kelas, dan tidak terlalu menyita banyak waktu maupun tenaga. “Semua ada plus minusnya," katanya. (Mariana. Job)
