Network
GALAMEDIA - Tahapan seleksi jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut definitif akan dilaksanakan pada tahun anggaran perubahan. Demikian diungkapkan Bupati Garut, Rudy Gunawan, kepada sejumlah wartawan, Rabu 15 Juli 2020.
Menurut Rudy, proses seleksi Sekda memerlukan dana yang lumayan untuk memenuhi segala kebutuhan, mulai dari panitia seleksi (Pansel) hingga pengumuman open biding di koran.
"Saya akan usahakan anggaran untuk masuk di perubahan (tahun 2020). Tadinya saya ingin secepatnya, tetapi karena ada Perpres yang mengatur tentang kedudukan Pj Sekda yang ada saat ini memiliki kewenangan yang full sama dengan kedudukan Sekda definitif, jadi kalau ada isu seleksi tahun depan saya kira itu tidak benar," ujarnya.
Baca Juga: Zona Hitam, Wali Kota Solo Larang Penghuni Baru Rumah Kos dan Bubarkan MPLS
Menurut Rudy, diantara syarat izin dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) yakni Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA), sehingga jika belum ada anggarannya proses tersebut belum diizinkan.
Hal tersebut, karena dikhawatirkan menjadi pertanyaan terkait asal anggarannya, serta mencegah pendanaan dari sponsor atau dari pihak-pihak yang berpotensi memiliki kepentingan.
"Seleksi Sekda ini anggarannya cukup mahal juga bisa mencapai Rp 500 Jutaan. Anggaran itu untuk biaya rapat–rapat, Pansel dan koran,” ucapnya.
Rudy menyebut selain membuka kesempatan untuk para pejabat di Kabupaten Garut yang memenuhi syarat, Pemkab Garut juga akan mengundang para ASN dari luar Garut yang memenuhi syarat dan kompetensi untuk ikut seleksi Sekda Garut.
Baca Juga: Pengedar 20 Ribu Pil Ekstasi Dibekuk Polisi di Apartemen Kalibata
