Dendam dan Motif Finansial di Balik Pembunuhan Bos Taksi Online yang Tewas dengan Kepala Terpenggal

- 16 Juli 2020, 09:36 WIB
TESLA diketahui sedang mengembangkan teknologi mobil listrik swakendara yang bisa nyetir sendiri untuk unit taksi
TESLA diketahui sedang mengembangkan teknologi mobil listrik swakendara yang bisa nyetir sendiri untuk unit taksi /Automobilemag

GALAMEDIA - Bos taksi motor online Fahim Saleh ditemukan tewas mengenaskan dengan kepala terpenggal di apartemennya di Lower East Side, Manhattan, New York kemarin atau Selasa waktu setempat. Kini kepolisian masih memburu pelaku yang diketahui mengeksekusi korban dengan gergaji listrik dan berpakaian ala ninja.

Dikutip Galamedianews dari Dailymail, Kamis (16 Juli 2020) Fahim dipastikan berakhir di tangan pembunuh bayaran yang kemudian memutilasi tubuhnya. Pembunuhan jutawan teknologi berusia 33 tahun itu disebut bermotif finansial. Pelaku kabur saat aksinya terinterupsi adik perempuan korban.  

Baca Juga: Songsong 2045, DJP Jabar I Siapkan Siswa SMA Patuh Pajak

Fahim dikenal berkat sejumlah investasi berbasis online yang sukses di negara-negara berkembang selain bisnis lainnya. Di antara bisnisnya yang sukses yaitu taksi motor di Nigeria dan perusahaan perjalanan di Kolombia.

Pembunuhan Fahim terjadi saat dirinya tengah dituntut wakil direktur Fasilitas Pemasyarakatan Hudson County yang dipenjara karena diam-diam merekam dan mendengarkan panggilan telepon karyawan menggunakan aplikasi PrankDial yang dikembangkan olehnya tahun 2015. Ini ikut memicu spekulasi dendam.

Baca Juga: Navistar Gandeng TuSimple Kembangkan Truk Self-Driving

Dengan aplikasi ini Kirk Eady, wakil direktur Fasilitas Pemasyarakatan Hudson County menyeting panggilan antara dua karyawan tanpa tahu dirinya  mendengarkan apa pun yang mereka katakan.

Eady yang kemudian mengetahui keluhan mengenai dirinya melakukan ‘pembalasan’ pada keduanya di tempat kerja. Demikian keterangan jaksa penuntut. Eady dipenjara  15 bulan dan tahun 2017 menuntut Fahim atas penipuan serta mengklaim jika aplikasi buatan Fahim membuatnya berpikir bahwa apa yang dilakukannya bukan pelanggaran.

Baca Juga: Madrid vs Villarreal: Demi Gelar Juara, Zidane Pastikan Anak Asuhnya Bermain Habis-habisan

Sementara itu, adik perempuan  Fahim yang tiba di apartemen sang kakak  di East Houston di Lower East Side Manhattan  pukul 3.30 sore menemukan sebagian jasad Fahim dalam kantong plastik. Anggota tubuh korban telah termutilasi dengan bagian kepala terpisah.

Polisi mengatakan eksekusi dilakukan pembunuh profesional yang menaiki apartemen dalam lift yang sama. Lift berhenti tepat di apartemen Fahim. Pelaku mengenakan topeng, sarung tangan, topi dan membawa koper yang diduga untuk ‘menghilangkan jenazah’ setelah pekerjaannya selesai.

Baca Juga: 2 Orang Tewas, 1 Orang Lainnya Luka Ditabrak Mahasiswi

Tetapi sebelum misinya tuntas, adik perempuan Fahim muncul secara tak terduga hingga pelaku pun meninggalkan lokasi dan gergaji listrik yang masih terpasang. Pelaku melarikan diri melalui pintu layanan khusus dan masih dalam pelarian.

Sumber lain The New York Post menyebut kemungkinan pelaku kabur saat mendengar bel apartemen yang memperingatkan kedatangan adik korban. Tak mendengar jawaban, adik korban pun menaiki lift.  

Baca Juga: Harga Emas Antam, Retro dan, UBS di Pegadaian Hari Ini, Kamis 16 Juli 2020

Sedangkan sumber kepolisian terakhir mengatakan pembunuhan  bermotivasi finansial meski belum ada detail lengkapnya. Menurut seorang teman korban yang tidak disebutkan namanya, tetangga mendengar teriakan keras saat kejadian tetapi tidak ada yang menelepon 911.

Polisi meyakini rekaman pengawasan menunjukkan tersangka memasuki gedung sejak  Senin dan menggunakan lift yang sama dengan Fahim di hari nahas itu. “Pelaku berpakaian seperti ninja, berpakaian lengkap hingga siapa pun tak bisa melihat wajahnya. Dia jelas tahu apa yang dilakukannya.”

Baca Juga: Sassuolo vs Juventus: Gol Alex Sandro Gagalkan Kemenangan Tuan Rumah

“Pelaku sepertinya berniat menyingkirkan bagian-bagian tubuh korban dan membersihkan TKP. Tapi dia pergi sebelum menyelesaikan pekerjaannya," kata sumber The New York Daily News.

Sumber yang sama mengatakan, ketika ama-sama menaiki lift ke lantai tujuh, Fahim tampak bingung. Tak lama setelah pintu  terbuka di lantai di mana apartemennya berada, serangan dimulai. Korban roboh setelah kemungkinan ditembak.

Baca Juga: Arsenal vs Liverpool: Dua Kali Blunder Hancurkan Mimpi The Reds Raih Poin 100

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x