Pemprov Jawa Barat Gandeng Peternak Perah Sapi untuk Penyediaan Susu Bansos

- 16 Juli 2020, 11:58 WIB
Ilustrasi. (Pikiran Rakyat)
Ilustrasi. (Pikiran Rakyat) /



GALAMEDIA - Sebanyak 17.428 peternak sapi perah sekitar 16 koperasi susu terlibat dalam penyediaan komoditas susu dalam bansos provinsi tahap II.

Berdasarkan data dari Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Jabar populasi sapi dari peternak sapi perah di Jabar yang tergabung dalam Koperasi Susu mencapai 65.416 ekor dengan jumlah produksi susu per hari sekitar 495.000 liter.

Ketua Umum Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Jabar, Dedi Setiadi mengatakan, Jabar  menjadi salah satu provinsi pemasok susu sapi nasional. Kualitas susu sapi Jabar pun sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) karena berstatus super special grade.

Baca Juga: Rambut pun Dibonding, Tinggalkan Busana Tertutup Meghan Markle Kini Tampil Ala Selebriti Hollywood

"Dengan masuknya susu menjadi komoditas bansos provinsi, tingkat konsumsi susu masyarakat Jabar akan meningkat," kata Dedi, Kamis, 16 Juli 2020.

Selain itu, katanya peternak  sapi perah mendapatkan tiga kepastian, yakni kepastian membayar, kepastian harga tidak melonjak, dan kepastian penyerapan susu.

"Susu Jabar untuk masyarakat Jabar. Saya kira program dari Pak Ridwan Kamil (Gubernur Jabar) harus diapresiasi karena mampu menggerakan ekonomi masyarakat, khususnya peternak  perah sapi di Jabar," ujar Dedi.

Baca Juga: Tiga Kelompok Massa Mengepung Gedung DPR, Tuntut RUU HIP Dibatalkan

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jabar Jafar, Ismail mengatakan, Pemprov Jabar menggandeng peternak sapi perah untuk menyediakan komoditas susu dalam paket bansos provinsi tahap II.

Menurutnya, keterlibatan peternak sapi perah dapat menggerakan ekonomi masyarakat. Sebab, penyedia pangan sapi pun terlibat dalam proses produksi susu.

"Dalam produksi susu, tidak hanya peternak  sapi perah yang terlibat. Banyak masyarakat yang akan mendapatkan dampak positif, khususnya di sisi ekonomi," kata Jafar.

Baca Juga: Karyawati BUMN di Tasikmalaya uang Bayi Hasil Hubungan Gelap dengan Kekasihnya

Jafar melaporkan, pada 2019, tercatat ada sekitar 120.716 ekor sapi perah di Jabar. Produksi susu pada tahun tersebut mencapai 310.885 ton dengan  konsumsi susu 8,33 kilogram per kapita per tahun.

"Jika melihat data, kami masih defisit  58.637 ton susu cair. Tapi penyerapan susu di tengah pandemi menurun. Dengan adanya komoditas susu dalam bansos provinsi, penyerapan susu akan kembali meningkat. Kami yakin kebutuhan susu untuk paket bansos provinsi Jabar akan terpenuhi," ucapnya.

Menurut Jafar, susu mengandung protein yang sama baiknya dengan telur. Selain itu, kata ia, susu dengan metode pengawetan Ultra High Temperature (UHT) dapat bertahan 6-9 bulan.

Baca Juga: Ketua Fraksi PDIP Jabar Minta Bulog Tak Memonopoli Sembako Bansos Covid-19

"Ada sembilan daerah di Jabar sebagai penghasil susu, seperti Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Garut,  Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya dan kabupaten Sukabumi. Susu UHT tahan 6 sampai 9 bulan walaupun di suhu ruang.  Saat pendistribusiannya pun aman," ucapnya. ***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x