Siap Serang Pasukan Turki di Libya, Erdogan Sebut Mesir Lakukan Tindak Ilegal

- 18 Juli 2020, 01:15 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. //PIKIRAN RAKYAT

GALAMEDIA - Mesir dan Uni Emirat Arab (UEA) terang-terangan mendukung pasukan yang berbasis di wilayah timur Libya. Hal ini langsung mendapat kecamatan dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Pernyataan Erdogan itu muncul setelah Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi bertemu kepala suku yang menyebut Kairo intervensi dalam perang sipil.

Turki menyediakan bantuan militer pada pemerintahan Tripoli dalam konflik Libya. Adapun Mesir, UEA dan Rusia mendukung milisi Khalifa Haftar yang memerangi pemerintah yang berbasis di wilayah timur.

Baca Juga: 11 Rekan Kerja Diperiksa Polisi, Pisau Berdarah dan Handphone Sisakan Jejak Pembunuh Yodi Prabowo?

Beberapa pekan terakhir terjadi kemajuan militer yang dramatis oleh pemerintah Tripoli dengan mengusir pasukan Khalifa Haftar yang melancarkan serangan ke ibu kota tahun lalu.

Anggota parlemen rezim Khalifa Haftar menyeru Mesir untuk intervensi dalam konflik itu. Sisi bertemu para pemimpin suku di Libya dan menyatakan Mesir tidak akan tinggal diam menghadapi ancaman langsung pada warga Mesir dan keamanan Libya.

Ditanya tentang kemungkinan intervensi Mesir, Erdogan menyatakan Turki akan menjaga dukungan untuk Pemerintahan Kesepakatan Nasional (GNA) yang berbasis di Tripoli dan diakui internasional.

Baca Juga: Tak Setuju Anaknya Berusia 28 Tahun Nyalon di Pilkada Kediri 2020, Pramono Anung Curhat di Instagram

“Berbagai langkah yang diambil Mesir di sini, terutama keberpihakan mereka pada Haftar, menunjukkan mereka dalam proses ilegal,” kata Erdogan.

Pemerintah Libya pun mengecam pernyataan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi yang menyatakan Kairo dapat mempersenjatai suku-suku di Libya untuk melawan pemerintah yang diakui secara internasional. Menurutnya, komentar tersebut merupakan intervensi mencolok dalam urusan internal Tripoli.

"Omongan al-Sisi adalah pengulangan dari pernyataan sebelumnya yang merupakan campur tangan terang-terangan dalam urusan Libya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Libya Mohammed al-Qablawi saat diwawancara Aljazirah TV pada Kamis (16/7/2020), dikutip laman Anadolu Agency.

Baca Juga: Kembalikan Uang ke Kemenkeu, Prabowo Batalkan Kontrak Alutsista Berbau Korupsi Senilai Rp 50 Triliun

Menurut dia, pidato Sisi tidak ditujukan untuk perdamaian seperti yang dia katakan. "Tapi dialah yang memicu konflik (Libya)," ujar al-Qablawi.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x