13 Anggota TNI Polri Gugur Saat Baku Tembak dengan KKB Papua, 35 orang Warga Sipil Meninggal Dunia

- 28 Desember 2022, 20:51 WIB
Ilustrasi KKB Papua.
Ilustrasi KKB Papua. /Humas Polda Papua/

 

GALAMEDIANEWS - Sedikitnya 13 anggota TNI Polri gugur akibat baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.

Hal tersebut diungkapkan Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri merekap peristiwa selama tahun 2022.

"Memang benar dari data yang diperoleh terungkap 13 anggota TNI Polri yang menjadi korban saat baku tembak dengan KKB, dengan rincian 10 anggota TNI dan tiga anggota Polri," ungkapnya seperti dilansir Antara, Rabu 28 Desember 2022.
 
Namun demikian, lanjut dia, jumlah tersebut cenderung mengalami penurunan dari periode tahun sebelumnya.

Pada tahun 2021 sedikitnya ada 15 anggota TNI Polri yang gugur saat menunaikan tugasnya melawan KKB di Papua.

Untuk warga sipil yang meninggal, lanjut dia, selama tahun 2022 tercatat 35 orang, dan KKB hanya lima orang.

Baca Juga: HARUN MASIKU 3 Tahun Jadi Buronan KPK, Ternyata Tak Hanya Sendirian
 
Sedangkan yang mengalami luka-luka tercatat 14 anggota TNI, tiga anggota Polri, dan 10 warga sipil, kata Fakhiri lagi.
 
Dia menyebutkan pula, kasus menonjol yang disebabkan gangguan KKB mengalami penurunan sebesar 15,10 persen atau 16 kasus, karena di tahun 2022 tercatat 90 kasus dan di tahun 2021 sebanyak 106 kasus.
 
Menurunnya lagi, jumlah korban khususnya di kalangan anggota Polri disebabkan pihaknya senantiasa meminta agar waspada dan bertindak sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan bila tidak menerapkannya akan dikenakan sanksi.

Baca Juga: Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika Sindir Dedi Mulyadi, Pidatonya Tegas Tapi Masuk Pengadilan Agama
 
Terkait banyaknya warga sipil yang menjadi korban, Fakhiri mengaku itu disebabkan terkadang mereka lengah dan tetap mencari penumpang dan mengantarkannya ke wilayah rawan.
 
Padahal aparat keamanan seringkali mengingatkan, agar tidak melayani penumpang yang di luar kota karena keselamatan lebih penting.
 
"Imbauan tersebut seringkali tidak diindahkan dan mereka tetap mengangkut penumpang, karena korban sipil yang meninggal atau terluka terbanyak berprofesi sebagai tukang ojek," kata Kapolda Papua itu pula.***

Editor: Shiddik Zaenudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x