Sektor Pertanian Diharapkan Bisa Tangani Pengangguran di Kabupaten Bandung Barat

- 19 Juli 2020, 19:14 WIB
/



GALAMEDIA - Lahan seluas 10 hektare  di Kampung Cinangsi,  Desa Mekarsari,  Kecamatan Ngamprah,  Kabupaten Bandung Barat dijadikan percontohan padat karya pertanian bagi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) dampak pandemi Covid-19. Tercatat ada 120 orang yang akan memanfaatkan lahan milik Pemkab Bandung Barat tersebut untuk bercocok tanam.
 
Pelaksanaan kegiatan ini ditandai dengan penandatanganan  nota kesepakatan Kementerian Ketenagakerjaan RI dengan Pemkab Bandung Barat antara Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah dengan Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna di Ngamprah,  Ahad 19 Juli 2020.

Menteri ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mengatakan, Covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia juga sektor ketenagakerjaan.  Sampai sekarang sekitar 3 juta pekerja menjadi korban PHK.

Baca Juga: Soal Penutupan Jalan di Bandung, Kasat Lantas: Ada Fenomena Masyarakat Lupa Bahaya Covid-19

"Itu belum dihitung dengan pekerja sektor informal,  karena sampai sekarang kami belum memotret secara tepat jumlahnya," kata Ida.

Ia menambahkan,  pandemi Covid-19 telah memukul semua sektor Tidak hanya di Indonesia tapi juga 216 negara.

"Kita tidak sendiri, semua negara juga mengalami hal yang sama. Pertumbuhan ekonomi saat ini minus. Negara kuat seperti Singapura juga mengalami resesi," ujarnya.

Baca Juga: Pasangan Ini yang Akan Didukung Buruh dalam Pilkada Kabupaten Bandung

Terkait dengan program ini,  Ida menjelaskan, MoU ini bertujuan untuk menyinergikan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan. Program ini menekankan pentingnya ketahanan pangan bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, dan masyarakat Kabupaten Bandung Barat pada khususnya.

"Nantinya, kerja sama antara Kemenaker dengan Pemkab Bandung Barat ini akan dijadikan pilot project untuk program serupa di daerah lainnya," ujar Ida.

Untuk menyukseskan program tersebut, lanjutnya, pihak Kemenaker menyiapkan instruktur, pelatihan pengolahan lahan, penyediaan benih tanaman, pupuk, dan pendampingan untuk memastikan pasca panen dapat diserap oleh pasar, yang pada gilirannya akan menguntungkan petani.

Baca Juga: Api Sambar Bensin yang Berceceran, Bengkel dan Rumah Dilalap Api

Buyer

Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna menyambut positif terbangunnya sinergitas antara Pemkab Bandung Barat dengan pemerintah pusat dalam hal ini Kemenaker RI. Pusat dan daerah memiliki kesepahaman dalam memecahkan persoalan pengangguran baru akibat dampak pandemi Covid-19.

"Kami masih memiliki lahan seluas 15 hektare yang bisa saja dimanfaatkan lagi untuk program padat karya pertanian ini. Ini hanya satu dari sekian upaya pemerintah daerah dalam menanggulangi dampak pandemi Covid-19. Saat ini saja, pengangguran di Bandung Barat mencapai sekitar 80.000 orang angkatan usia kerja," ungkapnya.

Ia pun menambahkan,  hasil pertanian dari 120 orang korban PHK inj sudah ada yang siap menampung.  Sehingga mereka tak perlu khawatir dengan hasil panennya.

Baca Juga: Update Covid-19 Nasional Per 19 Juli: 2.133 Orang Dinyatakan Sembuh

"Kami sudah memperhitungkan segalanya, tidak hanya sebatas penyediaan lahan tapi juga sampai pada pemasarannya. Hasil panen sudah ditunggu buyer, jadi sekarang tinggal bagaimana keseriusan dari para petani ini dalam mengolah lahan pertaniannya," tukasnya.

Kerja sama atau sinergitas antara Kemenaker  dam hal ini Balai Latihan Kerja (BLK) Cikole dengan Pemkab Bandung Barat sudah terbangun sejak 2019. Salah satunya melalui program Skill Development Center (SDC).***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x