GALAMEDIANEWS – Sistem proporsional tertutup menjadi pro kontra yang kian menajam jelang Pemilu 2024.
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi mengatakan sistem pemilu proporsional tertutup sebagai kemunduran proses demokrasi di Indonesia dan bikin rakyat malas datang ke Tempat Pemungutan Suara atau TPS.
Karena sistem proporsional tertutup menghilangkan keterwakilan partai dan rakyat dalam proses Pemilu 2024 nanti.
Oleh karena itu, Dedi Mulyadi mengatakan, sistem yang paling pas untuk mematangkan demokrasi di Indonesia adalah proporsional terbuka yang merupakan kompromi dari distrik dan proporsional tertutup.
“Sistem proporsional terbuka adalah dialektika demokrasi yang mencerminkan keterwakilan partai dan masyarakat. Sehingga sistem itu yang ideal dalam proses pematangan demokrasi di Indonesia, sehingga kita akan masuk pada pematangan politik menuju sistem distrik murni,” kata Dedi melaui rilis email yang diterima GalamediaNews, Selasa 10 Januari 2023.
Oleh karena itu, jika sistem Pemilu 2024 berubah menjadi proporsional tertutup, maka itu menjadi sebuah kemunduran demokrasi di Indonesia.
“Wacana kembali ke sistem proporsional tertutup merupakan kemunduran dalam kedewasaan, kemunduran berdemokrasi, sehingga publik kehilangan keterwakilannya dan partai memiliki otorisasi menentukan anggota legislatif berdasarkan kehendak pimpinan partainya. Sehingga oligarki politik akan tumbuh dengan kuat dalam sistem proporsional tertutup,” kata Dedi menjelaskan.
Perubahan sistem tersebut, lanjut dia, akan berdampak pada menurunnya minat rakyat untuk datang langsung ke TPS.