HARI GIZI Nasional 2023, Angka Stunting Turun Hingga 15,4 Persen, Presiden Jokowi: Ini Kerja Keras Kita Semua

- 25 Januari 2023, 13:24 WIB
Presiden Jokowi /  Instagram @jokowi/
Presiden Jokowi / Instagram @jokowi/ /

GALAMEDIANEWS - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyampaikan angka stunting di Indonesia kini turun hingga 15,4 persen sejak dirinya menjabat. Hal ini ia sampaikan saat membuka Rakernas BKKBN di Jakarta Timur, Rabu 25 Januari 2023. 

"Saya masuk di 2014 angkanya di 37 persen. Saya kaget tadi disampaikan dokter Budi Sadikin, saya kalau panggil Pak Menkes dokter Budi karena bukan dokter tapi jadi Menkes, sudah disampaikan Pak Menkes di 2022 angkanya sudah turun jadi 21,6 persen. Ini kerja keras kita semuanya," ujarnya seperti yang dikutip GalamediaNews dari ANTARA. 

Menurut Presiden Jokowi, stunting atau malnutrisi pada anak merupakan persoalan serius di bangsa ini. Stunting tidak hanya gizi anak yang kurang, tetapi paling berbahaya adalah rendahnya kemampuan anak untuk belajar, potensi keterbelakangan mental dan penyakit kronis. 

Baca Juga: 5 Kuliner Bandung Paling Laris, Rekomendasi Wisata Kuliner Enak Buat Liburan, Bakso Hingga Bubur Ayam

Saat ini Indonesia memiliki 300 ribu Posyandu dan 10.200 Puskesmas. Infrastruktur ini harusnya sudah cukup untuk memantau tingkat stunting di masyarakat. Jokowi juga meminta adanya pemerataan alat USG dan alat timbang di setiap Posyandu. Alat-alat tersebut cukup murah dan Kementrian Kesehatan seharusnya dapat mengatakannya di setiap Posyandu dan Puskesmas. 

Dalam momentum Hari Gizi Nasional 2023 ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa angka kasus stunting pada anak di Indonesia turun menjadi 21,6 persen menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022.

"Saya melaporkan bahwa hasil SSGI Tahun 2022 itu (angka kasus) turun dari tahun 2021 lalu 24,4 persen turun 2,8 persen, turun jadi 21,6 persen," katanya dalam Rapat Kerja Nasional Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting 2023 di Jakarta

Provinsi Jawa Barat tercatat berhasil menurunkan angka kasus stunting dari 24,5 persen pada 2021 menjadi 20,2 persen pada 2022 dan angka kasus stunting di Provinsi Jawa Timur yang pada 2021 masih 23,5 persen bisa turun jadi 19,2 persen pada 2022.

“Diharapkan tahun 2023, 300 ribu posyandu sudah memiliki alat antropometri yang standar, buatan dalam negeri dan baik kualitasnya,” ujarnya. 

Halaman:

Editor: Nalarya Nugraha

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x